Mohon tunggu...
Rido Nugroho
Rido Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Public Policy and ESG Enthusiast

Tulisan adalah awal dari perubahan, tulisan dapat memengaruhi pikiran, hati, dan tindakan orang banyak. Semua dimulai dari tulisan untuk merubah dunia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Khutbah Jumat: Agar Tidak Menjadi Orang yang Merugi

2 Desember 2021   13:24 Diperbarui: 2 Desember 2021   13:40 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

~(QS Al-Imran [3] : 102).~

 

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah

Tujuan Allah menciptakan kita adalah untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana Allah berfirman dalm surat Adz Dzariyat ayat 56 "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." Dalam menjalankan tujuan penciptaan tersebut, Allah memberikan kita modal waktu dalam hidup ini.

Allah bersumpah dengan waktu beberapa kali di dalam al quran, hal ini menunjukan betapa istimewanya waktu, sampai Allah jadikan sumpah. Ini pesan bagi orang beriman untuk tidak menganggap sepele waktu

Dalam surat al ashr Allah telah bersumpah bahwa waktu yang diberikan kepada kita pada dasrnya adalah suatu kerugian. Kenapa ? karena pertanggung jawabannya berat ! "Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang (4 perkara:) (Pertama,) tentang umurnya dihabiskan untuk apa. (HR Tirmidzi)

Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah dengan waktu, bahwa setiap manusia berada dalam kerugian. Meskipun ia berlimpah harta, keturunan dan menjulang tinggi kedudukannya. Kecuali mereka yang menggunakan waktunya untuk 4 hal berikut:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." [Quran Al-Ashr: 3]

Pertama: Orang-orang yang beriman.

Beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan keimanan yang jujur. Keimanan yang tidak mengandung keraguan. Dan seseorang tidak dikatakan beriman kecuali memiliki ilmu. Karena iman itu cabang dari ilmu. Yakni ilmu syar'i.

Dan setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilu agama. "Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun