Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setop Pemain Naturalisasi

17 Oktober 2019   14:50 Diperbarui: 17 Oktober 2019   15:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deretan Pemain Naturalisasi Indonesia (Bolalob.com)

Kualifikasi Pra Piala Dunia sudah separuh jalan  dimainkan Timnas Indonesia. Dan hasilnya sangat mengecewakan, karena tak satu pun kemenangan yang diraih Timnas Indonesia.

Tiga tim dari Asia Tenggara yang ada pada grup G  seakan menjadi monster bagi Timnas Indonesia. Ketiganya berhasil secara kompak mencetak masing-masing 3 gol. Di tangan Malaysia, Timnas Indonesia dikalahkan secara tipis 2-3, lalu giliran Thailand mencukurnya 0-3, dan terakhir, Vietnam melengkapi mimpi buruk Timnas Indonesia. Timnas harus menyerah 1-3. Satu lagi kekalahan Timnas Indonesia dari tim asal Timur Tengah, Uni Emirat Arab. Kali ini tidak tanggung-tanggung, Timnas Indonesia dihajar 0-5.

Bertindak sebagai tuan rumah saat melawan tim-tim Asia Tenggara tidak memberikan dampak apa-apa. Kehadiran fans berduyun-duyun datang ke stadion, baik ke GBK maupun ke I Wayan Dipta saat melawan Vietnam, hanya memberi kado kecewa.

Kehadiran 4 pemain naturalisasi (Lilipaly, Goncalves, Saha, dan Dutra) tidak memberi pengaruh apa-apa. Bandingkan dengan Vietnam yang minim pemain naturalisasi justru malah bermain lebih bagus. Melawan Malaysia menang, dan seri melawan Thailand.

Sejak dibuka kran pemain naturalisasi pada 2010. Dimulai oleh Christian Gonzales, hingga kini belum pernah Timnas Indonesia meraih juara. Prestasi terbaik hanya runner-up di AFF 2010 dan 2016. Sementara Thailand, Malaysia, dan Vietnam sudah mencicipi juara AFF tanpa kehadiran pemain naturalisasi.

Semula mungkin Timnas Indonesia diharapkan juara setelah beberapa kali gagal di AFF sebelum 2010, maka dengan cara instan seperti yang dilakukan Singapura dengan menarik para pemain asing menjadi WNI. Singapura dianggap contoh negara berhasil dengan kehadiran para pemain naturalisasi. Berkat para pemain naturalisasi, Timnas Singapura mampu menyuguhkan tim yang kuat di Asia Tenggara, dan alhasil sukses mempersembahkan 4 trophy AFF (1998,2004,2007, dan 2012).

Usaha memasukan pemain naturalisasi pada Timnas Indonesia harusnya diapresiasi, kalau saja ada satu kado juara yang bisa diberikan untuk tanah air. Tapi apa daya sejauh ini kehadiran para pemain naturalisasi bergantian sejak 2010 tidak memberikan kado juara. Dari segi permainan pun sepertinya biasa-biasa saja, bahkan saat melawan Thailand dan Vietnam pada Pra-kualifikasi Piala Dunia 2010, Timnas tak mampu menguasai bola. Bahkan cenderung Timnas Indonesia seperti diajarin main bola.

Di Tingkat yunior justru lebih berprestasi. Di tingkat U-15 pernah juara AFF 2017, lalu U-19 di AFF 2015, dan U-23 di AFF 2017. Timnas Senior pernah punya prestasi di Sea Games tahun 1987 dan 1991, tetapi itu juara tanpa kehadiran pemain naturalisasi.

Ada sisa 4 pertandingan yang akan dilakoni Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia. Dan sudah pasti Timnas Indonesia akan menghuni juru kunci grup G. Atas prestasi buruk yang dijalani oleh Timnas Indonesia, maka selayaknya proses pemain naturalisasi harus dihentikan.

Lebih baik maksimalkan kehadiran potensi bibit-bibit unggul pemain lokal yang ada. Akan lebih terhormat kalah tanpa kehadiran pemain naturalisasi, daripada kehadiran pemain naturaliasasi malah kalah menjadi cibiran negara-negara jiran. Wassalam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun