Hanya perlu waktu 30 detik supaya dagdet terisi full ? itulah penemua mutakhir yang diciptakan oleh eesha khare seorang gadis berusia 18 tahun keturunan india-AS yang menjadi juara dalam Intel International Science and Engineering Fair 2013 17 mei lalu atas penemuannya membuat sebuah alat kapasitor yang menjadikan pengisian batre sangat cepat (Baca Kompas).
Dalam alat tersebut yang menggunakan struktur nano, mampu menyimpan energi yang besar dalam ruangan yang kecil. Sehingga dengan alat tersebut memungkinkan batre yang masih kosong bisa langsung terisi penuh “hanya” dalam waktu 20-30 detik .
Dengan teknologi yang telah dikembangkan Eesha tersebut daya tahan batre pun bisa semakin lama hingga 10 ribu siklus (pemakaian) jauh lebih besar ketimbang batre saat ini yang hanya mampu bertahan di sekitar seribu siklus . selain itu teknologi ini juga dirancang untuk kendaraan Listrik .
Berbagai manfaat serta tantangan akan munculnya pioneer dalam teknologi ini sungguh menarik. Disatu sisi berbagai manfaat akan timbul namun beragam tantangan pun akan lebih seru khususnya dari segi bisnis.
Dari segi Manfaat saya akan jabarkan secara singkat bila Teknologi ini mampu dibuat secara massal dan dengan harga yang terjangkau .
1.Secara efisiensi akan mampu mempersingkat waktu charge dan pengguna gadget tak perlu kuatir akan borosnya gadget mereka
2.Secara lingkungan akan lebih ramah karena keawetan batre lebih lama . lebih sedikit juga limbah yang dihasilkan.
3.Dalam inovasi mobil listrik ini adalah terobosan karena Kendala saat ini lambatnya pengisian dibanding pengisian dengan BBM.
Dan sisi Tantangan ( maaf bukan negatif ) khususnya pihak yang ambil bagian dari aspek tersebut adalah
1.Power Bank terancam ditinggal penggunanya karena kepraktisan dari Teknologi terbaru tersebut.
2.Pihak penjual batrepun harus memutar otak untuk dapat tetap memiliki keuntungan ditengah pesatnya teknologi ini
3.Kita semua harus bersiap dengan peradaban yang menuju pembaharuan (non fosil)
Mungkin hingga saat ini pengembangan seperti ini harus terus ditingkatkan. Apalagi ditengah krisis energi yang mengakibatkan meningkatnya harga Bahan Bakar fosil bagaikan oase di gurun pasir.