Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Panggil Saya Ustadz [Part 1]

5 April 2017   03:29 Diperbarui: 5 April 2017   11:00 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pernah berdialog panjang dengan teman Kristiani saya (Sean, samaran). Berawal dari sebuah kejadian di tongkrongan, seorang teman kristen yang lain (Lady, samaran) mengatakan sesuatu mengenai ajaran Islam dan sosok Nabi Muhammad.saw menurut pandangan dan pengetahuannya.  Mata saya berhenti bergulir dari deretan kata yang tercetak di halaman buku itu. Kini konsentrasi saya beralih mendengarkan ucapan-ucapan Lady, sementara mata saya tetap mengarah ke buku (seolah masih membaca).

Banyak kekeliruan dalam pernyataan Lady mengenai apa yang ia pahami mengenai Islam dan Nabi Muhammad.saw. Namun saya tetap diam, hingga Lady selesai dengan pembicaraannya. Hal itu sering terjadi saat kami tengah asyik nongrkong, namun sekalipun saya tidak pernah membantah Lady dalam perkara itu.

Suatu siang. Sean datang ke rumah dan mengajak aku berbincang. Bincang santai pemuda, di temani rokok dan kopi. Akhirnya ia pun mulai bicara lebih serius, "Wan, memang benar ya apa yang selama ini dikatakan Lady mengenai Nabi Muhammad ketika di tongkrongan..?" Tanya Sean meletakkan gelas kopinya.

"Saya lihat, kamu biasa saja dan tak pernah membantah atau membela agamamu itu..?" Tambahnya tampak sangat heran.

"Begini sobat. Pertama, Saya tidak ingin merusak suasana tongkrongan yang asyik  dan bersahabat menjadi sektoral dan penuh permusuhan.

Kedua. Lady sahabat kita, aku tak ingin ada perselisihan antara kita.

Dan  ketiga. Islam mengajarkan saya untuk tidak membantah pendapat seseorang di depan umum yang akan berdampak pada mempermalukan orang tersebut. Itu sangat tidak sopan."

Sean terpana mendengar alasan saya, abu rokok menggantung terhisap oleh hembusan angin di tangannya.

bersambung...

#JPSU#bersambung

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun