"Bang..? Bagaimana cara untuk teguh dalam menjalani sesuatu (Istiqhomah), sebab saya sangat sulit untuk bisa menjalaninya...?" tanya seorang saudari bernama Rihat al-Bantani yang merupakan seorang pelajar di Pesantren Tebu Ireng, Jawa Timur.
Begini Saudariku...
Hobby adalah sebutan bagi suatu aktivitas atau kegiatan yang kita sukai dan gemari. Hal itu bisa berupa berbagai hal dan kegiatan, berbagai kesenangan dan minat, ketertarikan dan kesukaan. Hobby, dalam ilmu cocoklogi. Berasal dari kata Hubb yang dalam bahasa Arab berarti, Cinta.
Hal ini semakna dengan kata Hobby itu sendiri, yang merupakan sebuah kegiatan atau hal yang kita Cintai. Dalam menjalani sesuatu, kita seringkali membuatnya menjadi sebuah beban. Sehingga dalam perjalanannya terjadi pasang-surut, terjadi naik dan turun, terjadi guncangan dan keraguan, juga ketakutan dan rasa pesimistis. Hal itu mengacaukan niat dan juga tingkat kefokusan kita dalam menjalani suatu aktivitas tertentu.
Saat menjalankan Hobby, nampaknya hampir tidak ada orang yang merasa bosan, merasa enggan, takut, bahkan pesimis dalam menjalaninya. Kebanyakan orang ketika menjalani Hobby nya akan merasa nyaman dan optimis. Tiak merasakan bosan dan tidak jua merasakan beban. Mereka akan menjalaninya dengan senang hati, dengan sepenuh jiwanya.
Kecintaan kita terhadap apa yang kita jalani menentukan kestabilan atau tingkat fokus kita dalam menjalaninya. Dan dalam hal Hobby, Cinta telah membuatnya fokus dan dengan tanpa beban menjalaninya.
Hal ini sesuai dengan apa arti dari kata Istiqhamah itu sendiri, yaitu tetap pada jalannya. Dalam agama sering dikaitkan dengan jalan yang lurus atau jalan ketaatan kepada Tuhan YME. Namun disini kita bukan untuk membahas bentuk-bentuk ketaatan tersebut, disini yang kita bahas adalah bagaimana cara untuk membuat diri kita bisa menjadi istiqhamah.
Ketika kamu menjalani suatu hal, maka jangan jadikan itu sebagai suatu beban. Jangan jadikan itu suatu perkara yang menyulitkan. Sebab, dari ketidak-nyamanan itu hadir sebuah keterpaksaan dan juga potensi-potensi kegagalan serta kehancuran.
Kenyamanan menjadi hal yang utama, sebab hal mudah sekalipun ketika kita tidak merasa nyaman dalam menjalaninya. Maka takkan terlaksana dengan baik. Berbeda pula jika suatu hal besar dan sulit namun di jalani dengan Kenyamanan yang mantap, maka itu akan menjadi hal yang mudah dan biasa untuk di lakukan. Jalani semuanya dengan penuh ketulusan dan kemurnian, bahwa segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya dan dengan proses yang terus-menerus menyempurna. Hingga kita lupa bahwa kita sedang melakukan sebuah upaya yang kita sebut sebagai upaya untuk mencapai tingkatan istiqhamah.
Cinta membuat yang biasa jadi istimewa, Cinta membuat yang istimewa menjadi indah penuh makna.
Â