Mohon tunggu...
Ridho Yanuar
Ridho Yanuar Mohon Tunggu... Guru - Belajar,belajar, dan belajar

berusaha dan berikhtiar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rangkuman Antar Materi Pengambilan Keputusan

17 September 2021   15:20 Diperbarui: 17 September 2021   16:03 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ridho Yanuar Dwi Primayudha

CGP Angk 2 Kota Surabaya

Dalam dunia pendidikan, tentunya kita sudah mengenal Ki Hajar Dewantara. Dalam prinsipnya KHD mengenalkan momong, among, dan ngemong yang kemudian,dikembangkan menjadi tiga prinsip kepemimpinan KHD yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha ( di depan memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa ( di tengah membangun kehendak atau niat), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan dan arahan). 

Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberi teladan) yang berarti guru sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa memberi teladan atau contoh kepada muridnya, karena teladan merupakan keberhasilan dalam pembelajaran, sehingga ketika pembelajaran berlangsung seorang pendidik harus membimbing dan mengarahkan agar tujuan pembelajaran yang dipelajari siswa benar dan tepat.  

Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun kehendak atau niat) yang berarti guru sebagai pemimpin pembelajaran memiliki peranan penting untuk menstimulus agar terciptanya prakarsa dan ide di dalam proses pembelajaran.  

Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan dan arahan)yang berarti Dalam proses pembelajaran, guru harus memberi dorongan dan coaching kepada siswanya, berikan kebebasan siswa untuk mengembangkan bakat sesuai minat/potensi yang dimilkinya, guru hanya mengamati dan memberikan arahan terhadap siswanya. 

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun tujuannya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Pentingnya peranan akhlak dalam masyarakat Indonesia pun sedikit banyak dapat terlihat dari corak pendidikannya. Selama ini masyarakat terkenal mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai akhlak dan etika yang baik. Kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. 

Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. 

Tiga prinsip yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan - pilihan yang penuh tantangan, yang harus kita hadapi sebagai pemimpin pembelajaran. 

Ketiga prinsip tersebut adalah: Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun