Bising kendaraan menemani perjalanan kami ke Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Udara dingin yang menyelimuti malam serta gelap menemani di sepanjang jalan menuju rumah sahabat yang sedang berduka.
Garis-garis jalan mulai tak putus-putus, lampu-lampu jalan sudah jarang terlihat menandakan; jalan yang rawan akan kecelakaan.
Di sepanjang jalan aku selalu membayangkan; bagaimana jika aku berada di posisinya, yang kehilangan sosok bidadari yang sudah dikenal dari sejak ada di dunia. Pasti dia sekarang sedang menangis dan berfikir kelanjutan hidupnya tanpa sosok bidadari itu.
Jangan terlalu lama berlarut dalam sedih sahabat, ini hanya persoalan waktu.
17, 10, 20