Mohon tunggu...
Ridho KharismaSyam
Ridho KharismaSyam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Perkenalkan nama Saya Ridho kharisma syam, Mahasiswa Pascasarjana UNY.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ridho Kharisma Syam Tugas (5) Filsafat

24 Januari 2021   20:40 Diperbarui: 24 Januari 2021   20:47 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Sejarah Singkat Immanuel Kant

Sangat patut dihargai karya setiap filsuf yang merupakan produk pribadi yang hidup pada zaman tertentu. Begitupula dengan Critique of Pure Reason. dalam memahaminya, kita harus mendalami siapa Immanuel Kant dan bagaimana perkembangan zaman yang melatari karya Critique of Pure Reason.

Immanuel Kant lahir di Prusia Timur pada tahun 1724. Kant lahir di zaman peperangan yakni perang dunia ke-II. Kant  adalah putera  dari  pembuat  pelana  miskin  beragama Protestan. Leluhurnya kemungkinan berasal dari Skotlandia. Karena latar belakang keluarganya yang sederhana, Kant bekerja keras untuk mendapatkan posisi karier yang baik di Universitas Knigsberg. Ia pertamakali bergabung di sini sebagai mahasiswa pada tahun 1740. Lantas menjadi asisten privat tahun 1746. Menjadi asisten dosen pada tahun 1755. Hingga berhasil menyandang gelar profesor pada tahun 1770. Kant meninggal pada tahun 1804. Ia menghabiskan seluruh hidupnya di Knigsberg.

Kant hidup semasa pemerintahan Frederick Agung sebagai Raja Prusia. Frederick Agung dikenal sebagai pribadi yang menghormati otokrasi abad pencerahan, keberanian berpikir bebas, dan spekulasi filsafat. Immanuel Kant sendiri dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan menyenangkan. Kuliah -- kuliah yang diberikannya sangat populer dan menghibur. Akan tetapi, di sisi lain Kant juga merupakan cendikiawan yang hidupnya sangat teratur dan berdisiplin soal waktu. Kant juga merupakan pribadi yang sangat memperhatikan kesehatan.

Dalam menuliskan Crituque of Pure Reason. Immanuel Kant juga memakai dan mengkritisi gagasan-gagasan filsuf besar yang berpengaruh di zamannya. Banyak bagian ini yang menyangkal gagasan-gagasan filsafat empiric Hume, Berkeley dan Locke. Pada edisi kedua Critique of Pure Reason, Kant juga secara khusus  menyanggah  idealisme  murni.  Tujuan  utama  Critique  of  Pure  Reason adalah mendamaikan pertentangan antara rasionalisme dan empirisme (antara akal budi dengan indera) dengan menunjukkan bahwa keduanya saling melengkapi.

  • Konsep-konsep Utama
  • Estetika dan Intuisi

Di dalam buku Critique of Pure Reason, bab pertama terdapat pembahasan tentang estetika. Biasanya istilah ini disebut dengan keindahan dan seni. Pandangan Kant menggunakan istilah ini tidak merujuk pada pengertian sebenarnya. Tetapi istilah estetika lebih mengacu pada pengertian tentang persepsi yang diperoleh melalui indera secara langsung.

Kemudian Kant membagi aspek estetika menjadi dua bagian, yaitu aspek intuitif dan aspek konseptual. Persepsi dalam pengertian Kant dianggap sebagai 'data mentah' yang hanya mencapai suatu keteraturan dan pengertian lewat konseptualisasi.

Kant juga memberikan pengertiannya yang khas dalam memahami kata 'intuisi'. Kant mengartikan intuisi sebagai proses penerimaan 'data mentah' pengetahuan dari pengalaman tanpa melalui konseptualisasi. Istilah intuisi berarti 'pengalaman/pengetahuan langsung' yang hanya merujuk pada suatu kondisi pengamatan sesuatu, tanpa konseptualisasi terhadap data tersebut.

Revolusi Copernicus dalam filsafat Kant

Hadirnya filsafat Kant tak terlepas dari sejarah revolusi Copernicus. Revolusi Copernicus di cetuskan oleh Nicolaus Copernicus merupakan seorang ilmuwan abad ke--16 yang mencetuskan teori heliosentris. Teori yang menggeser pemahaman bahwa bumi merupakan pusat semesta (yang dianut oleh tradisi barat setelah dirumuskan secara mengagumkan oleh Ptolomeus). Model heliosentris dipandang lebih tepat untuk menjelaskan fenomena astronomis kala itu. Akan tetapi merupakan pandangan revolusioner yang ditentang keras oleh otoritas gereja Katolik semasa Kant hidup.

Kant juga memandang bahwa bangunan filsafat yang ia bangun merevolusikan pandangan terhadap akal budi manusia. Akal budi manusia yang kala itu dipandang sebagai 'bejana' pasif pengalaman menurut penganut empirisme, menjadi pusat kesadaran yang aktif. Kant justru berpendapat akal budi sebagai partisipator dalam pengamatan. Bahkan jika ditarik lebih jauh, Kant menganggap akal budi--lah yang memulai dan membentuk pengalaman. Dunia yang saat ini kita pahami merupakan hasil dari pengorganisasian akal budi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun