Mohon tunggu...
Muhamad Baqir Al Ridhawi
Muhamad Baqir Al Ridhawi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lagi belajar nulis setiap hari.

Blogku sepi sekali, kayaknya cuma jadi arsip untuk dibaca sendiri. Hohohoho. www.pesanglongan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Rasa yang Harus Ada untuk Melakukan Hal Baru

12 Februari 2021   10:24 Diperbarui: 12 Februari 2021   10:46 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ihwal yang membikinku kali pertama menulis yaitu bukunya Raditya Dika, Kambing Jantan. Oleh buku itu, aku dibuat merasa bahwa menulis itu mudah dan menyenangkan. Kalau kalian sudah pernah baca Kambing Jantan, kalian pasti tahu mengapa. Buku itu adalah buku diarinya Raditya Dika yang dikemas dengan penuh hiperbola, absurd, atau apalah, pokoknya yang bisa bikin hal sederhana jadi lucu. Hingga Radit pun tega melakukan apa yang tidak tega kulakukan, yakni mengubah air menjadi "aer".

Jadi hal pertama yang aku tulis ya sama, kegiatan hari-hariku. Ternyata cukup menyenangkan. Tapi aku tak seberani Raditya Dika. Tak berani membagikan tulisanku itu. Banyak hal, yang menurutku aib, tak pantas diberitahukan orang lain karena nanti bisa bikin aku malu, atau keluargaku, orang-orang dekatku malu.

Tapi gimana ya, soalnya aku pingin membagikan tulisanku, aku pingin membangun interaksi dengan pembaca. Aku pun jadinya mengganti apa yang aku tulis. Dan sebetulnya, kalau bisa sih cerita. Boleh cerpen atau novel. Soalnya bagiku cerita yaitu bentuk tulisan yang paling tidak menggurui, atau mengajak orang. Betul, aku tidak suka digurui dan tidak minat menggurui, aslinya. Kalau bisa biarlah yang membaca berpikir dan menyimpulkan sendiri. Bisa kan? Pasti bisa. Tapi persoalan berikutnya ialah akunya yang tidak bisa membuat cerita, eh maksudku aku belum bisa.

Aku tidak asal ngomong susah lho, aku pernah nulis novel dan menyerah. Habis aku overthinking parah. Banyak sekali yang aku pikirkan dan beberapa hal aku pikirkan berulang kali. Tidak tahulah kenapa. Mungkin salah teknik, atau aku perlu mempelajari teori khusus, atau apalah, yang jelas saat itu aku putuskan jangan menulis cerita dulu.

Benar, itu dulu. Dan sekarang beda. Di dalam lubuk hatiku yang paling tak terlihat, aku tahu bahwasanya aku bisa menulis cerita tapi entah pada suatu ketika nanti. Tapi sekarang aku pingin nulis cerita ah.

Pada zaman dahulu, aku tergeletak di atas kasur sambil memegang HP. Mataku menatap layar HP-ku yang bersinar. Dan kebetulan sekali, YouTube menayangkan video yang mana ada idolaku di dalamnya. Yaitu video Maiyahan di Bangbang Wetan, di mana Pak Sabrang Mowo Damar Panuluh bin Cak Nun ialah narasumbernya. Beliau waktu itu menjawab pertanyaan audiens, bagaimana metode untuk membangun kebiasaan. 

Pertama, beliau menjelaskan konsep optimal dan maksimal. Diberikanlah contoh, kalau kita membuat sesuatu mesti kita pinginnya hasilnya maksimal: bagus, murah dan cepat. Padahal itu tidak mungkin. Kalau bagus dan cepat kan mesti mahal. Kalau bagus dan murah kan mesti lama. Kalau murah dan cepat kan mesti jelek. 

Jelas tidak mungkin. "Orang yang berpikir maksimal akan sulit konsisten, karena ia akan menghadapi keadaan di mana dia tidak mungkin bisa menjalankan maksimal," ucap Pak Sabrang. Jadi lebih biasa-biasa saja, gak terlalu mahal gak terlalu murah, gak bagus-bagus banget dan gak jelek-jelek banget, gak cepet dan gak lambat, yang penting kita berada di posisi optimal untuk bisa melakukan terus, melakukan secara konsisten.

Menurut beliau, masalah meningkatnya kapan itu tidak usah dipikirin. Nikmatin dulu posisi optimal itu, nanti kita kalau sudah familiar dengan kondisi itu kita tahu bagaimana cara meningkatkannya. Tanda-tandanya yakni nanti kita akan bosen. Kok kayak gini-gini terus, gampang banget. Aku tambah sedikit lebih baik ah, sulit sedikit gak pa-pa kok. 

Daripada ngelakuin sesuatu yang membosankan. Begitulah, lebih baik sedikit demi sedikit, perlahan-perlahan, daripada nafsu banget melakukan sesuatu tapi cepat keluar, eh maksudku cepat menyerah. Jangan mikir yang enggak-enggak ya.

Kemudian Pak Sabrang memberikan tips tambahan. "Kalian pernah gak bikin agenda kegiatan, yang nantinya kalau sudah selesai kita contrengin satu per satu?" tanya beliau atau mungkin ungkap beliau sebab kayaknya tidak ada jawaban dari audiens. Lalu, beliau menjelaskan, kalau yang pernah pasti tahu, sehabis selesai, lalu kita mencontreng, pasti kita menjadi lega, senang. Karena kita berhasil menyelesaikan sesuatu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun