Mohon tunggu...
Muhamad Baqir Al Ridhawi
Muhamad Baqir Al Ridhawi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lagi belajar nulis setiap hari.

Blogku sepi sekali, kayaknya cuma jadi arsip untuk dibaca sendiri. Hohohoho. www.pesanglongan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Love

Katanya Milea Cinta sama Dilan, tapi Kok Gitu?

14 Januari 2021   12:51 Diperbarui: 14 Januari 2021   13:06 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

"Milea apa yang kamu suka Dilan?" kata Ayahnya Dilan.

"...," Milea cuma senyum-senyum.

"Gimana? Susah ya jawabnya kalau sudah cinta,"

(adalah cuplikan dari film Dilan---tapi aku tidak tahu apa itu sudah tepat akurat atau belum kata-kata yang kuketik itu. Yang penting kan intinya tersampaikan.)

Mungkin sebagian besar dari kalian ada yang bilang itu 'manis'. Atau, sangat manis. So sweet. Atau, itulah cinta, sampai membuat pencintanya tak bisa berkata-kata.

Tetapi aku tidak setuju dengan itu. Apa yang terjadi di dialog itu menurutku aneh. Karena menurutku kalau kita cinta/suka pada sesuatu, apapun itu, kita mesti tahu betapa bagusnya, baiknya, kerennya, uniknya, dahsyatnya itu. Karena itu adalah bukti bahwa kita sangat mendalam dalam mengenal apa yang kita cintai/sukai itu.

Ohya, sebelum berlanjut: cinta itu beda dengan suka. Mungkin ada yang menjelaskan sesederhana ini: cinta adalah suka yang amat sangat. Sedangkan suka adalah suka. Aku setuju itu. Tetapi kalau aku lebih suka menjelaskannya begini: cinta adalah mau menerima baik dan buruknya. Atau berkompromi dengan buruknya. Atau mungkin siap bersama-sama mencari jalan tengah di bagian keburukannya satu sama lain (sebuah pasangan) demi kebaikan bersama. Makanya cinta itu mestinya mampu menampung siapa saja, apa saja, termasuk dengan benda mati. Misalnya rumah (bukti cintanya adalah kita rutin menyapu, mengepel, dsb). Jadi nama ikatannya saja yang berbeda, ikatan orang tua-anak, suami-istri, pacar, saudara, sahabat, teman, dan seterusnya. Sedangkan suka adalah mau menerima baiknya saja, atau apa-yang-membuat-kita-tertarik saja. Jadi kalau cinta pasti suka. Tapi kalau suka belum tentu cinta.

Waktu menonton adegan itu, aku menduga-duga kalau Milea itu aslinya mau menjawab:

"Dilan itu aneh, Ayah. Masa' Milea dikasih kado TTS yang sudah diisi waktu ulang tahun. Tapi karena itu Milea suka sama Dilan. Dilan tidak seperti kebanyakan orang," atau "Dilan aneh, Ayah. Aneh dalam arti unik, berani, nakal, lucu, dan pintar," atau kalimat---ekspresi cinta---semacamnya. Tapi Milea tidak jadi menjawab itu mungkin karena gerogi, malu, atau takut diketawain. Atau, dia aslinya lagi mikir jawaban yang bagus, tapi sayangnya, Ayahnya Dilan tidak sabar menunggu. Atau, dia mungkin lagi males mikir saja waktu itu---hmm... bisa jadi.

Eh, lho kok jadi aku ya yang kelihatan mencintai Dilan. Ya memang, aku cinta Dilan dalam ikatan fans kepada cerita fiksi yang dicintai (atau cerita nyata yang difiksikan. Katanya Pidi Baiq sih begitu, kisah Dilan itu kisah nyata).

Mungkin ada yang bilang: cinta itu urusan perasaan atau hati bukan pemikiran atau akal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun