Mohon tunggu...
Ridha A Rahmi
Ridha A Rahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Ridha A Rahmi

Working on my masterpiece https://linktr.ee/bibisi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kemeriahan Malam Takbiran

18 Mei 2020   21:49 Diperbarui: 18 Mei 2020   21:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumenatasi Pribadi RAR

Hampir setiap tahun Saya dan keluarga menghabiskan malam takbiran di kampung halaman, tepatnya di Blitar, Kota Patria. Blitar berada di daerah Jawa Timur yang masih kental dengan adat Jawa dan kebersamaan. Di kampung tempat nenek tinggal ada tradisi malam takbiran yang meramaikan suasana, yaitu dengan arak-arakan. Setiap tahunnya arak-arakan hadir dengan tema yang berbeda diantaranya superhero, kartun anak dan monumen ternama. Seluruh warga desa ikut serta meramaikan, karena akan ada parade mengelilingi kampung, dilengkapi dengan mobil bak yang membawa speaker besar dan bedug yang dimainkan secara bergemuruh sebagai pemimpin barisan. Di belakangnya diikuti dengan para pembawa obor dan tandu yang membawa hiasan seperti foto di atas. 

Hiasan yang dibuat disesuaikan dengan tema tahunan, rangka dibuat dari kayu dan bambu kemudian dihias dengan lampu dan kertas warna-warni. Arak-arakan seperti ini berhasil memikat perhatian dari kalangan usia muda hingga para sepuh. Pemandangan keramaian dan semua tumpah ruah dijalanan menjadi memori menyenangkan setiap pulang kampung. Setelah selesai arak-arakan akan ada kembang api dan petasan yang memeriahkan malam takbiran sebagai tanda warga siap menyambut hari raya dalam suka cita.

Selain kemeriahan malam takbiran, di kampung Saya juga akan menerbangkan balon udara setelah solat idul fitri. Namun beberapa tahun belakangan ini menjadi dilarang karena dianggap membahayakan dan menimbulkan sampah karena balon udara tidak dapat dilacak arah terbang dan keberadaannya. Namun momen tersebut masih terekam dengan baik dalam memori Saya. Tradisi yang diceritakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa pandang bulu. Namun, dengan adanya kondisi sekarang sepertinya akan ada perubahan dari tradisi yang selama ini dapat saya nikmati.

Akankah ada arak-arakan takbir seperti tahun-tahun sebelumnya? Bagaimana tradisi yang akan datang dalam keadaan normal yang baru? Saya pun penasaran akan hal itu. Sekarang mari sama-sama belajar untuk dapat menghargai waktu, karena setiap momen itu berharga. Semoga apapun itu tradisi yang kita miliki, semangat mengambut Hari Raya masih tetap berkobar!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun