Tulisan ini berusaha untuk menganalisa empat faktor di atas dengan tujuan memberi tambahan wawasan pada professional kesehatan untuk membuka diri lebih lebar terhadap program-program global yang ada.
Selain itu memberikan informasi kepada masyarakat umumnya dan pengambil kebijakan di tingkat daerah khususnya guna mengambil kebijakan yang tepat dalam upaya peningkatan kesejahteraan petugas kesehatan yang ada di Aceh.
Tingkat Kesejahteraan
Petugas kesehatan di Indonesia yang teregistrasi mencakup 23 profesi masih dirasakan belum mendapatkan tingkat kesejahteraan yang layak. Dua faktor penyebab utamanya adalah kemampuan Pemerintah yang masih terbatas dalam mengankat mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tidak adanya keseimbangan antara pencetakan tenaga professional melalui pedidikan dengan lapangan kerja yang ada, termasuk di sektor swasta.
Memperhatikan dua hal tersebut, tingkat kesejahteraan professional kesehatan Aceh merupakan tugas kita bersama. Rendahnya tingkat kesejehtaraan ini bisa berdampak negatif, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Yang sangat dirasakan adalah lulusan pendidikan profesional yang tidak bekerja sesuai bidang keahliannya. Perawat, Bidan, Ahli Kesehatan Lingkungan merupakan tiga profesi yang banyak dilahirkan di Aceh. Lebih dari 20 lembaga institusi pendidikan kesehatan di provinsi Aceh yang mencetak tenaga Bidan dan Perawat. Dari profesi keperawatan saja, sekitar 1000 lulusan dihasilkan setiap tahun.
Menurut BP2MI Pemerintah hanya mampu menyerap 15% nya. Berarti lebih dari 850 profesional dengan latar belakang perawat terancam tidak mendapatkan pekerjaan sesuai harapan masyarakat.
Fenomena ini tidak bisa diatasi hanya dengan berharap dari pemerintah daerah, pemerintah pusat serta swasta yaneg terbatas kemampuannya.
Oleh sebab itu, mengantisipasi permintaan PMI di luar negeri merupakan solusi konkrit yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam upaya peningkatan kesejahtaraan insan kesehatan Aceh. Â Â
Akar Budaya
Aceh merupakan provinsi dengan latar belakang budaya yang memegang tradisi kuat syariat Islam. Tanpa bermaksud mengurangi rasa hormal terhadap kemuliaan budaya yang memegang erat prinsip religi ini, Aceh di pihak lain perlu membuka pikiran untuk menyejahterakan masyarakatnya. Karena Islam juga mengajarkan pentingnya kesejahteraan dalam berbagai sisi kehidupan bagi umatnya, termasuk ekonomi.