Sebagai gantinya, pemuda bisa sibuk di dalam rumah mendalami ilmu baru yang memberikan masa depan yang cerah bagi masa depan kehidupannya nanti.
Konsep pendidikan ini perlu digeluti lebih dalam dan bisa diuji dalam bentuk penelitian, sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan secara akademik. Hasil penelitian yang dikemas dalam bentuk jurnal atau buku ilmiah ini bisa dikembangkan dan disosialisasikan ke pemuda dan masyarakat supaya bisa dimengerti dan diterima secara luas.Â
Outputnya bukan hanya mata kuliah baru yang berjudul WFH, namun bisa saja berupa jurusan atau departemen baru. Sebut saja Work From Home Department di bawah naungan Fakultas Entrepreneur.
Pemuda-pemuda Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan hal-hal yang terkait teknologi informasi di era digital ini agar tidak terkesan memiliki gadget bagus dan mahal, namun manfaatnya hanya sebatas untuk main-main serta hiburan yang tidak memberikan manfaat yang esensial bagi masa depannya.
Mas Edi dan Fahmi telah memberikan contoh bagus dan membangun. Tinggal bagaimana ini nanti dikemas lebih elegan dalam sampul pendidikan tingkat tinggi. Manakala terwujud, bukan tidak mungkin hasilnya bisa dinikmati, menjanjikan hal baru yang kekinian, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat. Semoga.....
Malang, 28 October 2021
Ridha Afzal  Â