Peran Dosen dan Manajemen Kampus
Dosen dan manajemen kampus diharapkan memiliki mata kuliah muatan lokal yang berisi kegiatan yang berorientasi pada kreativitas dan dunia kerja. Berikan jurusan sesuai peminatan dalam hal bekerja. Jangan hanya ilmu saja. Misalnya, karena profesi saya perawat, maka pada tahap awal perlu ada penjurusan misalnya keperawatan kulit, mata, THT, Manula, Kanker dan lain-lain. Tidak perlu menunggu jenjang S2.Â
Saat ini yang terjadi, pendidikan S1 hanya ilmunya saja, yang dirasa sangat umum yang dipelajari. Akibatnya, sesudah lulus mereka tidak tahu harus bekerja di mana, kecuali kerja umum sebagai perawat. Padahal, tuntutan layanan spesialisasi ada di mana-mana. Akibatnya terjadi kesenjangan antara kualitas lulusan dan permintaan di lapangan.
Peran Masyarakat dan Pengusaha
Masyarakat juga memiliki perang yang tidak kalah penting. Masyarakat perlu mengubah pola fikir atau paradigma bahwa mahasiswa yang pintar itu yang IP nya di atas 3.5. Masyarakat mestinya tidak lagi menjaring calon tenaga kerja dengan melihat IPnya. Misalnya hanya yang IP nya 3 minimal yang diterima. Apalagi ada ujian tulis. Untuk apa? Mereka ini ingin cari kerja, bukan mau kuliah.
Saat ini tidak sedikit pengusaha yang masih menerapkan uji tulis bagi calon karyawannya, mirip seleksi masuk perguruan tinggi. Sistem ini sudah kedaluwarsa untuk era digital ini. Lakukan seleksi sesuai jenis keterampilan dan apa yang bisa mereka lakukan. Berikan pelatihan sesuai kebutuhan. Ini jauh lebih penting daripada mengedepankan  IP nya.  Â
Peran Pemerintah
Yang paling penting lagi adalah Pemerintah. Dari dulu hingga sekarang, system yang dilakukan oleh Pemerintah dalam menjaring tenaga kerja termasuk fresh graduate berupa aneka seleksi ilmu pengetahuan (matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan lainnya).Â
Padahal, Pemerintah ini gudangnya ahli. Tetapi menjaring calon karyawannya saja tidak beda dengan menjaring caon mahasiswa atau yang ikut tugas belajar. Sementara di lapangan sangat nyata butinya, bahwa yang pintar ilmunya belum ada jaminan bisa rajin kerja atau memiliki etos kerja yang tinggi.
Bukti lainya adalah banyaknya kasus korupsi misalnya. Mereka yang suka bolos, mental korup, suka menipu, mengambil asset bangsa, tidak sedikit yang pinter dalam artian ilmu pegetahuan serta segudang gelarnya. Memang untuk kepentingan ini butuh penelitian. Saya tidak punya data. Akan tetapi masyarakat luas tahu. Bahwa inilah yang sedang terjadi di negeri ini.
Peran Mahasiswa