perawat muda dihasilkan oleh negeri ini setiap tahunnya, oleh lembaga pendidikan keperawatan negeri maupun swasta, di bawah Kementerian Kesehatan ataupun Pendidikan Tinggi (Dirjendikti). Perawat Indonesia era kini mengalami perkembangan pesat, baik dalam arti kuantitas maupun kualitasnya.Â
Lebih dari 40.000Dari jenjang pendidikan, spesialisasi, area kerja, hingga ruang lingkup penelitiannya. Menurut Badan Kesehatan Sedunia (WHO), peran perawat bisa mencakup sebagai klinisi, educator, coordinator, advisor, collaborator, manajer dan researcher (peneliti).Â
Dari peran tersebut bisa disimpulkan bahwa ruang kerja perawat kini sangat luas. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi perawat Indonesia.
Sejumlah tantangan yang dihadapi oleh perawat Indonesia di antaranya adalah perolehan kesempatan kerja, persaingan yang ketat, gaji rendah, regulasi dan birokrasi. Yang tidak kalah penting pengaruhnya adalah bagaimana perawat menghadapi "Mitos' terkait profesi mereka.Â
Setidaknya ada 5 mitos tentang perawat Indonesia secara khusus, dan perawat di dunia (khususnya di negara-negara yang sedang berkembang) pada umumnya.
Kerjanya hanya di RS, Klinik dan Puskesmas.
Di Indonesia, jangankan masyarakat awam, di antara perawat sendiri masih banyak yang beranggapan bahwa ruang kerja perawat itu hanya di rumah sakit, klinik atau Puskesmas. Pandangan ini menyesatkan. Ruang kerja perawat saat ini sangat luas.Â
Benar bahwa mayoritas perawat itu bekerja di RS, Klinik atau Puskesmas. Tetapi jangan lupa bahwa perawat juga banyak dibutuhkan di perusahaan, hotel, kapal barang, angkutan hingga kapal pesiar, dinas perhubungan, terminal aviation atau penerbangan, industri perminyakan, tambang, eksplorasi, hingga perawat Homecare atau perawat mandiri. Â
Pembantu Profesi Lain
Benar bahwa dulu, kerja perawat sangat bergantung pada profesi lain, seolah perawat adalah profesi yang tidak boleh memiliki inisiatif dan inovasi.Â