Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perawat Mudah Terpapar Covid-19 Bukan Hanya karena Dekat Pasien

23 September 2020   17:15 Diperbarui: 23 September 2020   17:17 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Syaifoel Hardy II, Facebook. Pak Bagiyono (kiri)

Perkembangan kasus Covid-19 yang tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan jumlahnya, semakin 'menarik'. Lantaran saya perawat, orang kesehatan, saya hanya ingin menyampaikan apa yang terjadi pada dan dialami oleh professional kami. Yang menimpa teman-teman sesama perawat.

Pagi tadi, saat membuka group WA, berita 'mengejutkan' yang saya baca dari postingan teman-teman adalah, seorang rekan senior, Pak Bagiyono namanya, terpapar 'positif'. Tentu saja saya setengah kaget, setengah tidak. Saya menulis artikel ini dengan seizin Pak Bag.

Kaget, saya ikut prihatin dengan apa yang terjadi pada Pak Bag yang baru saja memasuki masa Persiapan Pensiun awal tahun ini. Pak Bag ini merupakan perawat Anestesi sekaligus generasi pertama perawat Anestesi di Lumajang, Jawa Timur.

Begitu mendengar Pak Bag terpapar, saya langsung menelpon. Pak Bag luar biasa responsnya. Dari nada bicara yang saya tangkap, tidak ada tanda-tanda orangnya sedih, takut atau semacamya. Pak Bag orangnya sangat tenang. Seperti biasa saja. Pak Bag memang OTG (Orang Tanpa Gejala). Jadi, tidak sakit atau kelihatan sakit.

Sementara banyak orang yang begitu takut dan gelisah menghadapi Virus Corona ini, Pak Bag dengan enaknya menjelaskan bagaimana ceritanya hingga dia terpapar. 

Pak Bag merupakan satu dari puluhan perawat dan dokter yang terpapar Covid-19 di Lumajang yang kini sudah mewabah. Bahkan di sebuah Kecamatan Pasirian saja, sudah lebih dari 40 orang perawat dan dokter yang terpapar.

*****
Semua orang mengerti dan sangat jelas paham, mengapa perawat atau dokter mudah terpapar. Perawat dan dokter terutama di bagian Gawat Darurat (IGD) atau penerimaan pasien yang pertama, sangat riskan terpapar Virus Corona ini. Mereka merupakan satu-satunya petugas kesehatan di garis depan yang langsung berhadapan dengan pasien untuk semua kategori, baik kasus-kasus kecelakaan atau kasus penyakit lainnya.  

Susahnya, apabila perawat ini berhadapan dengan orang-orang yang OTG, apakah itu pasien, keluarga pasien, masyarakat umum atau sesama rekan kerja. Mereka tidak menunjukkan gejala sama sekali kalau dia 'sakit', meski sekedar Flu sebagaimana banyak dialami oleh orang lain. 

Namun, mereka ini tetap memiliki risiko yang sama, yakni bisa menularkan penyakit pada orang lain.  
Seorang rekan perawat senior di Malang yang dinasnya juga di IGD mengatakan, 10% staff mereka terpapar. Hanya satu orang yang harus opname. Mereka yang 10% ini masuk kategori OTG.  

Di sinilah yang terjadi pada Pak Bag. Dinasnya di Kamar Operasi, bagian Anestesi. Otomatis bukan hanya dekat dengan pasien yang terkadang benar-benar positif Corona, akan tetapi juga menyentuh pasien secara fisik. Bagian tubuh yang banyak bersentuhan dengan seorang Perawat Anestesi adalah mulut. 

Sementara mulut ini merupakan sarana/media penularan/transmisi virus yang langsung, lewat lendir khususnya, dari penderita ke perawatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun