Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Negara Lain Fokus ke Pandemi, Kita Sibuk Urus Anies

11 September 2020   14:07 Diperbarui: 11 September 2020   13:56 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tempo.jakarta.bisnis.com

  Airlangga sebut indeks harga saham anjlok karena Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang menerapkan PSBB secara ketat, Rabu (9/9/220). Anggota Komisi XI DPR, Kamrussamad, merespon, pernyataan Airlangga sebagai Menko Perekonomian, yang melihat ekonomi lebih penting dari pada jiwa rakyat.

Nama Anies melejit dalam tiga hari ini di media massa sesudah diberlakukan kembali PSBB di Jakarta.

Kita semua tahu bagaimana kiprah Anies. Bagaimanapun, Anies bukan orang asing yang masuk ke Indonesia sebagai penyelundup, gunakan passport palsu atau membeli KTP di Indonesia. Anies adalah orang kita.

Prestasinya sebagai warga harus kita akui tidak banyak orang lakukan. Kalau dia salah, tidak perlu dibela. Namun kita harus obyektif memperlakukan seseorang. Jangan hanya karea jagoan kita kalah dalam pesta demokrasi Pilkada di DKI Jakarta, kemudian Anies jadi pemenangnya,  dendam kesumat kita sampai tujuh turunan tidak hilang.

Tujuh bulan terakhir ini, kita sudah terseok-seok dihantam oleh Pandemi Covid-19, ekonomi terancam resesi, rakyat nyaris depresi, produktivitas menurun tajam, bukannya kita fokus bagaimana mengatasi bersama persoalan Negara, tetapi malah ramai-ramai ngurusin Anies Baswedan. Seolah tidak ada kerjaan lain.

Apakah kalau Anies mundur lantas ada orang lain yang lebih bagus dan lebih becus dari pada Anies? Kita belum tentu punya jawabnya. Atau, yang penting Anies lengser agendanya?

Figur Paling Populer

Makin dibully, makin populer. Begitulah Anies. Tiga hari terakhir namanya ada di mana-mana. Gubernur serasa presiden. Desember 2019 lalu, empat figur kepala daerah yang mendominasi pemberitaan media di antaranya adalah Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, dan Ganjar Pranowo. 

Keempat gubernur tersebut merepresentasikan provinsi-provinsi besar di Pulau Jawa. Selama satu tahun terakhir, nama Anies menghiasi sekitar 83.627 berita (Republika, 29/12/2019).

Pada awal tahun 2020, Anies juga disebut menjadi salah satu dari lima (Jambi, Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bontang) pemimpin kota di Indonesia yang diundang untuk memaparkan konsep pembangunan kota berkelanjutan pada forum World Cities Summit 2019 di Kolombia (Kominfo.go.id,22/1//2020).

Terkait isu Capres 2024, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M.Qodari mengatakan, tingkat keterkenalan Anies  Baswedan  mencapai 91,7 %. "Anies Baswedan menjadi kepala daerah yang paling dikenal yakni 91,7 persen meskipun populasi DKI Jakarta hanya 4 % dari populasi nasional," kata Qodari saat memaparkan hasil Survei Nasional "Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024", di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020) (Tribunnews.24/2/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun