Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menghitung Faktor Keberuntungan dalam Perolehan Kerja

3 September 2020   06:47 Diperbarui: 4 September 2020   11:58 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan terakhir, banyak orang mengeluh karena kesulitan mencari kerja. Maklumlah, tidak semua orang bisa kerja sebagai pengusaha.

Ada orang-orang yang memang suka membuka usaha sendiri. Itupun kalau punya ada modal. Lebih banyak yang tidak mau repot, ingin digaji saja. Setiap bulan tinggal nunggu rekening bank nya terisi. Tinggal ke ATM, mengambil jatahya.

Covid-19 ini luar biasa dampaknya. Jadi, jangankan buat yang belum dapat kerja, yang sudah punya pekerjaan pun, merasa perlu mendapat tambahan sampingan karena penghasilan bulanan berkurang. Sementara, kebutuhan hidup tetap harus terpenuhi.

Penghasilan selama Pandemi ini berkurang disebabkan adanya protocol, aturan jaga jarak. Karyawan yang masuk dibatasi. Otomatis produktivitas menurun. Akibatnya, pemasukan perusahaan juga mengalami penurunan.

Ilustrasi: Source: YourQuote.in
Ilustrasi: Source: YourQuote.in
Beruntung bagi mereka yang masih tetap bertahan di perusahaan yang sama. Tidak sedikit bagaimanapun, yang harus hengkang karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Jika ini yang terjadi, kita harus gerilya, mencari pekerjaan lagi.

Bila ini yang terjadi, maka akan ada persaingan sengit dalam perburuan lapangan kerja. Antara yang fresh graduates, yang sudah berpengalaman, atau yang sudah lama lulus, tetapi tidak punya pengalaman kerja. Ketiganya bakal bersaing.

Nah, dari ketiga golongan pencari kerja tersebut, seberapa besar peluang mereka mendapatkan pekerjaan dan sejauh mana peran faktor keberuntungan dalam perolehan kerja.

Syarat Pekerjaan
Saya seorang perawat. Jadi perawat pada zaman sekarang tidak sama dengan zaman dulu, di mana untuk masuk jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS-ASN), tidak perlu diurus.

Dulu, karena kebutuhan masyarakat masih tinggi terhadap perawat, dan jumlah perawat masih sedikit. Surat Keputusan (SK) tanpa diurus, akan datang degan sendirinya. Saat ini tidak demikian. Syaratnya cuku ketat, harus antri pula.

Di Indonesia ini beda dengan luar negeri. Negeri ini terlalu banyak syarat yang harus dipenuhi bahkan sebelum mengikuti interview. Sebelum dipanggil untuk interview saja, orang sudah repot mengeluarkan duit banyak, untuk ngurus perlengkapan syarat penerimaan. Padahal, belum tentu diterima.

Syarat melamar kerja hemat saya secara umum ada tiga, yakni syarat administrasi, syarat kompetensi dan syarat teknis. Syarat pertama, syarat administrasi, meliputi dokumen, misalnya surat permohonan, CV, ijazah, transcript, KTP, surat kelakuan baik dari kepolisian, surat keterangan sehat dan surat bebas narkoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun