Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebakaran Kejagung: Apinya Ngerti dan Bisa Pilih Lokasi

23 Agustus 2020   08:59 Diperbarui: 23 Agustus 2020   11:14 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia 

Pagi hari ini saya melihat kobaran api melalap Gedung Kejaksaan Agung di Jalan Hasanudin Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebagai pribadi, saya ikut sedih dan prihatin. Saya lihat di Kompas.com dan media lainnya, sejumlah tokoh seperti jaksa Agung Burhanudin dan Pejabat Agung lainnya sempat berada di lokasi.

Kemungkinan Penyebab

Tidak perlu menjadi seorang ahli untuk menduga penyebab kebakaran di kantor Pemerintah sekelas Kantor Kejagung. Apalagi malam hari. Kantor Kejagung itu bukan pasar Senin. Lampu banyak yang dimatikan saat malam. Lebih-lebih masa Corona, aktivitas minim.

Tidak perlu juga harus sekolah tinggi-tinggi untuk mengerti penyebabnya. Semua orang tahu, tapi kita tidak boleh berkomentar, untuk menyampaikan kemungkinan penyebab kebakarannya.

Dulu di tempat saya bekerja di Banda Aceh, kantornya tidak besar. Pernah mengalami kejadian serupa. Kantor kami tentu saja jauh di bawah Kejagung kualitas bagunannya. Itupun, kalau terjadi kebakaran, tidak akan seperti yang saya lihat di Kejagung.

Kami juga memiliki CCTV. Jadi, saat terjadi kebakaran, otomatis terlihat lewat CCTV siapa kemungkinan pelaku. Ternyata ada pelakunya, sangat besar kemungkinannya adalah orang yang tidak suka. 

Ada dugaan konflik dengan manajemen tempat kami kerja. Dibakarlah salah satu sudut kantor. Untungnya tidak melalap seluruh gedung.

Sayangnya hingga kini tidak diungkap oleh pihak kepolisian siapa dalangnya. Padahal, pelakukya jelas terekam di CCTV.

Kebakaran Milih-milih

Kami rakyat kecil heran.  Api di Ibukota itu banyak yang pintar. Mereka bisa milih siapa yang akan dibakar. Di desa kami, ada pasar yang mungkin setiap hari ada orang tengkar. Bangunan juga sembarangan. Tetapi tidak pernah terjadi kebakaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun