Dibentuknya TNI dan kepolisian, hingga ada Satpam, Satpol, Hansip dan sejenisnya tidak lain adalah guna memastikan ada rasa aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat. Sehingga rakyat merasa tenteram, bebas dari segala gangguan fisik dan psikologis apabila melakukan aktivitasnya. Â
Kebutuhan Makin Meningkat
Untuk memenuhi kebutuhan dan terjaminnya rasa aman dan nyaman di atas, tentu tidak mudah. Terlebih, negeri ini bukan kampung atau segede kompleks Perumahan Guru. Dalam skala besar, tentu saja rumit. Sarana dan prasarananya perlu diciptakan dalam sebuah wadah yang memiliki sistem.Â
Di sinilah kemudian akan muncul tuntutan kebutuhan yang makin meningkat.
Kebutuhan ini bisa dipandang dari sudut individu, keluarga, masyarakat, hingga negara. Seiring dengan perubahan zaman, semua jenis kebutuhan di era ini beda dengan era 80-an, apalagi tahun 1945 silam. Kini, jangankan listrik. Air bersih saja, orang harus bayar.
Oleh sebab itu, sejauh pemahaman saya, Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan dari hasil pengolahan sumber daya alam. Pemerintah masih membutuhkan peran serta masyarakat, berupa pembayaran pajak dan retribusi serta pemasukan lain, seperti devisa.
Persoalannya, walaupun dalam hitungan di atas kertas pemasukan Pemerintah ini cukup besar, kadang terjadi hal-hal di luar perhitungan Pemerintah.Â
Contoh nyata adalah terjadinya Wabah Corona ini. Belum lagi adanya orang-orang nakal dalam kalangan Pemerintah. Lebih tepatnya korupsi dan Koruptor.
Koruptor inilah bagian dari biang keladi lenyapnya harta kekayaan negara yang mestinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat, meringankan beban mereka, namun lenyap di tangan oknum yang tidak bertanggungjawab.Â
Ironinya, koruptor bebas melenggang, pencuri ayam dikejar-kejar malam hingga siang. Â Â
Harga Mahal