Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tantangan Terbesar Menang Pemilu 2024 bagi Megawati: Berjilbab

14 Agustus 2020   07:35 Diperbarui: 14 Agustus 2020   07:33 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, seperti keputusan yang diambil artis Cut Mini di atas, persepsi masyarakat bisa berdampak besar. Sebagai public figure, adakalanya dintuntut menyisihkan kepentingan pribadi demi harapan atau persepsi masyarakat. Mereka tidak jarang hidup bukan untuk dirinya sendiri. Namun disetir oleh harapan serta kepentingan orang banyak.

Maka, ketika misalnya Ibu Mega memutuskan mengenakan jilbab untuk selamanya, otomatis akan terjad perubahan persepsi masyarakat. Minimal, orang akan berfikiran, :"Ibu Mega tidak seperti Ibu Mega yang dulu lagi."

Tokoh PDIP yang Berjilbab

PDIP dikenal sebagai partai nasional moderat. Meski demikian bukan berarti tokoh-tokohnya tidak ada yang berjilbab. Walikota Surabaya misalnya, Ibu Risma, beliau yang dikenal tegas, mengenakan jilbab.

Sri Rahayu, anggota DPR perwakilan PDIP mewakili Jawa Timur, yang dikenal sebagai wajah baru dalam perpolitikan nasioal, juga mengenakan jilbab. Walaupun ada memang tokoh yang musiman mengenakan jilbab, seperti Rieke Diah Pitaloka.

Persepsi masyarakat terhadap PDIP memang tidak sama dengan partai lain. PDIP bukan partai Hijau, seperti PKB. PDIP dianggap bukan partai yang 'berjilbab' meskipun jilbab tidak dilarang di dalamnya.

Oleh sebab itu, ketika memutuskan untuk berjilbab bagi sosok besar seperti Ibu Mega, itu tidak gampang. Secara sosial psikologis dan mental spiritual, mengenakan jilbab akan berpengaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap tokoh yang selama ini 'diidolakan'.  

Beranikah Megawati Bejilbab?

Kita tidak tahu apa yang dirasakan dan direncakanan oleh Ibu Mega di usia lanjutnya ini. Sebagai manusia kita tidak boleh berfikiran negative. Malah disarankan untuk mendoakan mereka yang belum lurus hidupnya.

Sebagai muslimah, tidak ada anjuran terbaik kecuali menjalankan apa yang tertulis dalam Al Quran dan Sunnah yang dianjurkan Rasulullah Muhammad SAW. Hanya dua hal inilah pegangannya.

Namun demikian, Islam tetap memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk menentukan nasibnya sendiri, dengan segala konsekuensinya. Tetapi bukan dengan menerjemahkan sendiri aturan yang ada dalam agamanya, sesuai kemauannya. Dalam Islam sudah jelas batasan aurat bagi kaum wanita yang wajib ditutupi. Islam tidak mengajarkan kebebasan berinterpretasi menurut selera individual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun