Yang Mampu Memelihara Sekaligus Merusak Jalinan Persahabatan

Kapan itu rekan saya ulang tahun. Tidak ada pesta, karena kami sebenarnya tidak terbiasa dengan merayakan ulang tahun dengan cara pesta. Tapi kalau bersykur, biasa kami lakukan. Caranya? Macam-macam. 

Kadang dengan mentraktir 3-5 orang teman untuk makan bersama di warung sebelah. Kadang membeli roti dan kami bagi bersama. Kadang ke pantai yang tidak jauh letaknya dari tempat kerja dan pondokan kami.

Untungnya, kami tidak jauh lokasinya dengan pantai. Di Banda Aceh, ada banyak cara untuk berbagi dengan teman. Hanya saja, teman tidak berarti sahabat. Kita bisa berteman dengan banyak orang. Tetapi kita tidak bisa bersahabat dengan semua orang. 

Bersahabat membutuhkan proses. Waktu, tenaga, pikiran, pengertian cara pandang, penghargaan, pengorbanan dan kadang-kadang butuh uang.

Nah, kepada teman saya yang sedang ulang tahun di atas, dia adalah salah satu sahabat saya. Kami sebenarnya tidak terlalu dekat. Tapi saya perlakukan sebagai seorang sahabat, karena sebagian kriteria yang saya sebut di atas terpenuhi.

Dari Malang, saya pesan sebuah Kue, Doughnut di Banda Aceh, tepatnya yang saya beli juga pada seorang bekas teman kantor yang sudah resign. Hanya beberapa buah. Paling tidak dia akan kenyang dengan kue kesukaannya. 

Bukan harga dan kualitas 'hadiah' yang saya kirimkan. Melainkan ingin tunjukkan, bahwa saya tidak lupa dengannya meski secara fisik kami berjauhan.

Hemat saya, ada lima cara memelihara persahatan agar tetap langgeng dan terpelihara. Sebaliknya, jika lima hal ini tidak diperhatikan, persahabatan bisa ambyar.  

Butuh Waktu

Menjadi atau memelihara seorang sahabat atau bersahabat itu butuh waktu. Ada yang kenal sejak di bangku Sekolah Dasar hingga SMA bareng, tetapi tidak juga bersahabat. Tapi waktu juga bukan jaminan. Mengapa? Karena tidak terpenuhi beberapa kriteria di atas.

Bagaimanapun, waktu itu tetap dibutuhkan. Seiring dengan waktu kita akan mengetahui siapa teman kita, bagaimana dia, apa yang dilakukan, mengapa dia melakukan, dengan siapa saja melakukannya, kapan melakukan dan masih banyak lagi aktivitas lain yang kita perlu tahu. Jangan sampai kita ketemu teman dadakan, ternyata dia seorang Preman atau Pengguna atau Penyelundup Narkoba. Payah kan?