Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jadi Perawat Jangan Nyesal, Anda Tidak Tersesat

13 Juni 2020   16:37 Diperbarui: 13 Juni 2020   16:39 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Indonesian Nursing Trainers

Menurut Business Insider  pada bulan Mei 2020, sepuluh tahun ke depan, di USA, 8 dari 30 pekerjaan yang banyak dicari adalah: Registered Nurses, Application Software Developers, General And Operations Managers, Financial Managers, Management Analst, Market Research Anayst, Other Managers, Medical And Health Services Managers.  

Di Indonesia menurut versi Kompas, 8 profesi yang paling dibutuhkan tahun 2020 ini adalah: Ahli Keamaan Siber, Spesialis Teknik Telekomunikasi, Akuntan, Aktuaria, Psikolo, Konseing dan Tenaga Medis, Pekerja Kreatif, Guru atau Dosen serta Pengacara. Sedangkan menurut Mendikbud, Nadiem Makarim: Analis, Peneliti, UX Design, Software Engineer serta Product Manager. Sementara menurut OkeZone, dari 20 jenis pekerjaan yang banyak dibutuhkan, dua di antaranya dipegang oleh perawat, yaitu  no.11 (Nursing Manager) dan no.19 (Clinic Manager).

Dari empat data di atas membuktikan bahwa jadi perawat, sangat menjanjikan pekerjaan dalam artian karir; penghasilan dalam artian finansial; serta kemapanan dalam artian masa depan.

Ironisnya, di Indonesia ini, terutama lewat media sosial, banyak perawat mengeluh. Dengan berbagai dalih dan macam alasan. Misalnya, susah cari kerja, honor rendah, dibayar tidak tetap, magang berlama-lama, hingga kerja tidak sesuai kompetensinya.

Indonesia adalah negara di mana profesi keperawatan belum memiliki Nursing Council, sebuah lembaga independent yang tugasnya mengatur segala sesuatu yang ada kaitannya dengan profesi keperawatan. 

Ketiadaan lembaga ini yang membuat perawat sering dalam posisi sulit. Mulai dari pengaturan kompetensi, bargaining power, regulasi hingga karir pendidikannya. Ketiadaan Nursing Council membuat perawat tidak memiliki payung resmi yang melindungi profesinya.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah sebuah organisasi profesi yang kewenangannya terbatas, yang secara legal tidak memiliki kewenangan sebagaimana Nursing Council. Nursing Council ini dalam praktiknya bertanggungjawab langsung kepada Presiden melalui Kementerian Kesehatan. Sebuah organisasi profesi tidak memiliki garis hubungan apa-apa dengan jangankan dengan Presiden, dengan Pak Camat saja tidak.

Makanya, bisa dimengerti jika perawat Indonesia kedudukannya sangat lemah jika ingin misalnya, memasang 'tarif' jasa layanan keperawatan. Di dalam pendidikan juga demikian. Tanpa Nursing Council, tidak ada lembaga legal institusional yang memberi masukan kepada Mendikbud terkait kurikulum pendidikan keperawatan.

Kalau saat ini di negeri ini profesi perawat merasa terpuruk, gaji kecil, susah dapat pekerjaan yang mapan, karena memang dari segi manajemen di 'atas', belum tertata mapan. Sementara di USA, Jepang, Inggris, Australia, bahkan di Timur Tengah, jadi perawat itu bayarannya besar dan bergengsi.

Apakah perawat di Indonesia salah jurusan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun