Mohon tunggu...
Rida Nugrahawati
Rida Nugrahawati Mohon Tunggu... karyawan -

-- Penyuka Imajinasi dan Cerita Fiksi -- 🏡 Kuningan-Jabar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fatamorgana Kehidupan

24 Desember 2018   20:41 Diperbarui: 24 Desember 2018   21:10 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://ilmugeografi.com

Pagi yang indah, hari ini saatnya aku pergi kuliah memakai mobil kesayangan. Memakai baju dan style yang mahal dan kekinian. Karena aku tidak ingin di katakan ketinggalan jaman oleh teman-temanku. Di ruang makan terlihat ibu sedang cemberut.

"Tapi ibu ingin membeli berlian itu ayah. Ibu janji tidak akan membeli berlian lagi." Terdengar suara ibu.

"Waw ibu akan membeli berlian lagi? Ayah belikan aku mobil dan jam baru. Boleh kan?." Ucapku sambil duduk di kursi meja makan.

"Iya nanti ayah belikan." Ucap ayah sambil memakan sepotong roti.

Ayahku memang baik, ia selalu membelikan apa saja yang aku inginkan. Ia adalah pemilik perusahaan batu bara dan banyak bisnis kuliner yang ia kelola. Kami sangat di hormati. Hidupku memang sangat beruntung dan sangat bahagia dibandingkan dengan orang lain. Apa saja dapat aku lakukan karena mempunyai banyak uang.

"Aku berangkat dulu ibu, ayah." Ucapku sambil mencium pipi mereka.

"Hati-hati sayang." Ucap ayah.

"Sayang jangan lupa pulang dari kampus belikan ibu ayam geprek samping pertigaan itu." Ucap ibu.

"Oke ibu."

Aku wanita satu-satunya di kampus yang membawa mobil. Karena aku tidak suka jika terkena sinar matahari. Itu akan membuat kulitku gosong. Banyak teman yang ingin berangkat bersamaku. Aku tidak mau karena mereka hanya memanfaatkanku. Untuk apa berbuat baik kepada mereka. Mereka hanya memanfaatkanku saja, tidak berguna.

Di tengah perjalanan tiba-tiba macet. Ini aneh karena tidak biasanya. Kendaraan di jalan ini hanya sedikit. Ternyata di depan sana ada kecelakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun