Mohon tunggu...
Rida Fitriani
Rida Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pertanian Universitas Jember

Faperta UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melonjaknya Harga Bawang Merah di Balik Meningkatnya Permintaan Bahan Pangan

20 Juni 2020   13:28 Diperbarui: 20 Juni 2020   13:30 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meledaknya permintaan pasar terhadap komoditas bawang merah, membuat pemerintah harus memutar otak, untuk mencari cara agar daerah utama pemasok bawang merah tetap dapat melakukan kegiatan produksi. Bantuan mesin-mesin modern dan bibit bawang merah siap panen akan segera diluncurkan. Namun, bukan hanya faktor peralatan pertanian yang menjadi permasalahan dalam menanam bawang merah, kondisi cuaca yang sudah memasuki musim hujan juga menjadi faktor penghambat dalam kegiatan budidaya bawang merah ini karena bawang merah dapat ditanam di lahan yang kering dan tidak membutuhkan terlalu banyak air. Kondisi inilah yang menyebabkan ketersediaan bawang merah semakin menipis.

Adanya faktor cuaca tersebut tidak mudah untuk ditangani, satu-satunya cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan mengimpor komoditas bawang merah dari negara lain.  Berdasarkan laman berita liputan6.com (24/5/2020), pemerintah akan segera mengimpor bawang merah sehingga ketersediaan bawang merah melimpah dan harga akan kembali normal. Namun sangat disayangkan kualitas bawang merah dalam negeri nyatanya  jauh lebih bagus daripada bawang merah hasil impor. Faktor tersebut yang membuat pemerintah untuk tetap mengusahakan produksi bawang merah di dalam negeri tetap berjalan optimal sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor bawang merah dari luar negeri.

Kesimpulan

Besarnya permintaan pasar terhadap kebutuhan pangan terus meningkat, peningkatan tersebut juga diikuti dengan tingginya kenaikan harga. Harga yang dipatok bahkan hampir dua kali lipat dari harga normal. Meningkatnya permintaan konsumen terhadap bahan pangan disebabkan karena tingginya kebutuhan yang harus dikonsumsi oleh mereka sehingga secara tidak langsung permintaan akan ikut meningkat. Peningkatan ini diprediksi akan terus berlanjut menjelang hari raya idul adha yang akan berlangsung beberapa minggu lagi. Adanya peningkatan permintaan konsumen menyebabkan ketersediaan bahan pangan semakin menipis, sementara kegiatan produksi belum berjalan optimal. Salah satu kebutuhan pangan yang mengalami peningkatan permintaan pasar yaitu komoditas bawang merah. Bawang merah memang sering mengalami peningkatan permintaan pasar, terutama ketika hari raya idul fitri kemarin dan hari raya idul adha yang akan segera datang. Peningkatan permintaan bawang merah tersebut nyatanya tidak seimbang dengan hasil produksi. Sedikitnya daerah penghasil bawang merah menjadikan pemerintah mengambil jalan keluar dengan cara mengimpor bawang merah.

Kualitas bawang merah impor dari negara lain nyatanya tidak sebaik hasil produksi negara sendiri. Hal tersebutlah yang menjadikan pemerintah untuk tetap mengusahakan membudidayakan bawang merah. Banyak cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah salah satunya yaitu pembukaan lahan pertanian baru di daerah Kalimantan Tengah. Namun, lahan yang dibuka kali ini dilakukan di atas tanah gambut. Adanya pembukaan lahan pertanian baru diharapkan dapat menjaga kebutuhan pangan masyarakat Indonesia agar tetap optimal dan permintaan akan segera menurun sehingga harga dari komoditas pangan akan kembali ke harga normal. Selain didukung dengan adanya pembukaan lahan, pemerintah juga akan memberikan bantuan berupa alat-alat pertanian modern serta bibit bawang merah yang sudah siap tanam. Pemberian bantuan ini akan didistribusikan di beberapa daerah yang mayoritas nya pemasok komoditas bawang merah. Kegiatan beberapa produksi komoditas lainnya juga akan segera ditangani sehingga, tidak terjadi kekurangan di tengah meningkatnya permintaan pasar.

DAFTAR ISI

Susanawati, Jamhari, Masyhuri, dan Dwidjono. 2015. Integrasi Pasar Bawang Merah di Kabupaten Nganjuk (PendekatanKointegrasi Engle-Granger). Agraris, 1(1): 43-51.

Fauziah, R., Susila A. D., dan Sulistyono E. 2016. Budidaya Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Lahan Kering Menggunakan Irigasi Sprinkler pada berbagai Volume dan Frekuensi. J. Hort. Indonesia, 7(1): 1-8.

Lay, S. M. C., Kapa M. M. J., dan Nainiti S. P. N. 2018. Analisis Permintaan Komoditi Bawang Merah Di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Buletin Ilmiah IMPAS, 20(1): 32-40.

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4261720/permintaan-melonjak-harga-bawang-merah-di-jakarta-sentuh-rp-70-ribu-per-kg

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4262215/impor-bawang-merah-tak-mampu-jinakkan-harga-yang-melambung~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun