Mohon tunggu...
rida fardiana
rida fardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNUSA

NIM:5130020084 Prodi:manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Mental Sama Pentingnya dengan Kesehatan Fisik

6 Mei 2021   11:30 Diperbarui: 6 Mei 2021   11:59 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era milenial, penyakit mental lebih mudah dialami, namun kerap dianggap remeh. Dalam contoh kecil orang-orang disekitar saya, tidak sedikit teman-teman saya yang mengalami gangguan mental yang mana hal itu adalah masalah yang cukup serius dan banyak menyerang para remaja bahkan orang dewasa dan tidak lain dan tidak bukan itu terjadi kepada teman-teman saya. 

Akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya kepada teman-teman saya apa yang membuatnya seperti itu,dari banyaknya jawaban ternyata pengaruh terbanyak karena tekanan orang tua atau keluarga dan tekanan lingkungan serta ketakutan yang diciptakan oleh diri sendiri yang takut apa yang dilakukannya tidak bisa memuaskan orang lain atau tidak bisa memenuhi ekspektasi orang lain. Bahkan karena hal itu  tidak sedikit yang melakukan selfharm dan mempunyai keinginan untuk mengakhiri hidupnya. 

Beberapa gangguan mental yang diprediksi diderita penduduk Indonesia adalah gangguan depresi,cemas,skizofrenia,bipolar,eating disorder,ADHD. Gangguan kesehatan mental yang terjadi pada kalangan remaja dan dewasa muda, sering terjadi karena perubahan pola dan gaya hidup, pengalaman masa lalu, beban kuliah serta hubungan sosial antar sesama. 

Gangguan kesehatan mental tidak memiliki gejala yang begitu mencolok. Mereka yang memiliki kepribadian heboh dan menyukai keramaian serta mudah bergaul bisa jadi orang yang sangat menutup diri tentang permasalahannya. Orang yang selalu tertawa dan terlihat tanpa beban bisa jadi ia selalu menangis saat sendiri. Orang yang terlihat baik-baik saja fisiknya, belum tentu kesehatan mentalnya juga baik.

hidup memang berat tapi tidak ada cara yang tepat untuk mengakhirinya. Cara yang tepat untuk menghadapi kehidupan yang berat adalah tetap hidup dan mengikuti alurnya,serahkan diri kepada yang maha kuasa,perbanyak ibadah dan datangi psikiater dengan begitu masalahmu yang berat akan terasa ringan dan masalahmu yang ringan akan menghilang. Terkadang hidup memang tidak adil tapi itu bukan alasan untuk menyakiti dirimu atau bahkan mengakhiri hidupmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun