Mohon tunggu...
Rizki Rohman
Rizki Rohman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - untuk keperluan tugas penulisan

mahasiswa jurusan Jurnalistik, fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), Universitas Padjadjaran, angkatan 2018. saya juga sebagai kreator konten dan fotografher.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eksistensi Janda Bolong seperti di Tahun Sebelumnya

30 November 2020   10:19 Diperbarui: 30 November 2020   10:38 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: CNBC Indonesia, tanaman janda bolong yang langka karena warna pada daunnya

Anda semua mungkin tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini yaitu Janda Bolong atau Monstera Adansonii Variegata yang viral kemarin-kemarin dan menjadi pembahasan hangat netizen terkait harganya yang melonjak naik secara drastis. Kenaikan harganya seperti tidak masuk akal karena keadaan pandemi Covid-19 yang berdampak pada berkurangnya perekonomian di masyarakat, malah membuat salah satu tanaman hias ini menjadi mahal.

Padahal bila secara logis ketika keadaan perekonomian seperti ini siapa yang akan membelinya dengan harga yang tinggi. Tak tanggung-tanggung untuk harga tanaman Janda Bolong ini dari jutaan hingga puluhan juta rupiah. Seperti yang dilansir oleh Kompas.com harga Janda Bolong atau Monstera Adansonii Variegata pernah terjual hingga 8.150 Dolar Selandia Baru atau sekitar 79,7 juta rupiah.

Nama tanaman yang konotatif ini banyak menjadi buruan bagi masyarakat. Tidak hanya para penggemar tanaman hias saja, tetapi tidak sedikit masyarakat awan yang mencari juga tanaman ini. Tanaman ini selain bagus dijadikan sebagai hiasan karena keunikannya yang mempunyai lubang pada daunnya dan bintik kuning, ternyata tanaman ini bisa disebut langka karena warna yang terdapat pada daunnya.

Melansir dari Serambinews.com warna janda bolong yang cenderung banyak berwarna hijau, tetapi yang sangat langka adalah warna hitam dan putih dengan warna yang bersisian sangat rapih dibagian kanan dan kiri sehingga menambah keindahan dari tanaman hias tersebut.

Popularitas Janda Bolong ini mengingatkan dengan tanaman gelombang cinta atau Anthurium plowmanii yang pernah viral juga beberapa tahun lalu. Hanya saja gelombang cinta harganya tidak menembus angka ratusan juta rupiah.

Meroketnya tanaman tersebut tentu mempunyai sisi baik dan buruknya. Segi baiknya, nilai ekonomis atau jual tanaman hias ikut naik seperti anggrek, aglonema, anthurium dan caladium. Segi buruknya ialah harga yang kemungkinan akan turun drastis. Sebab, mulai banyaknya yang membudidayakan tanaman serupa, sehingga pada akhirnya tidak memiliki nilai ekonomis lagi, dikutip dari Kompas.com.

Tetapi setiap masa perjualan pasti ada pasang surutnya, harga bisa naik, bisa juga turun. Menurut Ramadhan penjual tanaman hias di sekitar Lembang, ketika janda bolong itu booming banyak masyarakat yang mencari dan membelinya karena penasaran seperti apa janda bolong itu. Harga yang ditawarkan pun masih sekitar puluhan hingga ratusan ribu untuk jenis Monstera yang biasa.

Harganya yang mencapai puluhan juta itu mempunyai kriteria tertentu, misalnya daunnya mulus, warnanya langka, dan sehat tentunya. Perawatannya juga tergolong tidak ada perlakuan khusus, seperti tanaman biasanya yang hanya penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.

Dikutip dari Kompas.com semua ini hanyalah sebatas permainan dagang atau harga untuk tanaman hias. Memang benar itu terjadi karena di jaman sekarang ini bisa dikatakan apapun sesuatu yang tak ada sebab meroket tiba-tiba dan menjadi viral, disitulah peluang dagang diperoleh.

Kejadian serupa terjadi tidak hanya pada tanaman hias saja, masih banyak yang viral dengan harga jual tinggi di tahun-tahun selanjutnya. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun