DRAGONLICIOUS : UPAYA PENINGKATAN NILAI JUAL BUAH NAGA
Mahasiswa Universitas Airlangga dalam kegiatan belajar bersama komunitas (BBK 5), berupaya meningkatkan nilai jual buah naga melalui program yang mereka beri nama Dragonlicious. Petani buah naga Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi menjadi target sasaran program tersebut. Dengan bantuan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), program Dragonlicious ini berhasil terlaksana pada hari Senin (27/01/2025) tepatnya di Balai Desa Tegaldlimo.
Program Dragonlicious berfokus pada pengelolaan daging hingga kulit Buah Naga. Olahan ini nantinya dapat dijual. Pada program ini, jajanan stik buah menjadi hasil olahan daging buah Naga. Jajanan stik buah Naga ini nantinya memiliki varian asin dan manis. Selain dagingnya, kulist buah Naga juga dapat menjadi olahan saus tomat dan pedas. Hal ini menjadikan petani Buah Naga dapat memaksimalkan hasil panennya.
Salah satu mahasiswa BBK 5 Tegaldlimo, Putu Aryasuta, menjelaskan program ini memiliki 3 agenda yakni penyuluhan, pemaparan hingga demonstrasi pembuatan produk olahan Buah Naga. Program Dragonlicious dibuka dengan sosialisasi pemasaran luring dan during. Setelah itu, mereka memaparkan cara pengolahan daging dan kulit Buah Naga. Peserta yang hadir semakin bertambah semangatnya ketika mahasiswa-mahasiswa tersebut mengajak peserta untuk melakukan demo pengolahan Buah Naga.
“Tiga tahapan ini untuk memastikan petani Buah Naga dapat paham pengolahan daging dan kulit Buah Naga secara mendalam.” ujar Arya (28/01).
Arya menambahkan program ini sesuai dengan SDG’s 2 yakni mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan pertanian keberlanjutan. Hal ini karena program tersebut mendorong pemanfaatan Buah Naga secara maksimal sehingga mengurangi limbah makanan serta mendukung ketahanan pangan lokal. Selain itu, program ini juga sesuai dengan SDG’s 8 mengenai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Program ini sesuai dengan SDG’s nomor 2 mengenai kelaparan dan ketahanan pangan. Selain itu, hal ini cocok dengan SDG’s nomor 8 karena dapat meningkatkan nilai jual Buah Naga yang menjadi produk pertanian Desa Tegaldlimo.” tuturnya.
Arya berharap agar ilmu yang mereka sampaikan dapat berguna untuk masa mendatang bagi masyarakat Tegaldlimo. Dengan mengimplementasikan program ini pada pengolahan Buah Naga, nilai tambah Buah Naga dapat meningkat sehingga dapat membantu masyarakat Desa Tegaldlimo.
“Semoga ilmu yang diberikan dapat berguna untuk masa yang akan mendatang dan dapat diimplementasikan secara penuh agar pengelolahan buah naga dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat desa tegaldlimo.” ucapnya (28/01).
Salah seorang ibu-ibu PKK, Ibu Katsum, menjelaskan sebelumnya mereka pernah mengadakan program sosialisasi tentang pengembangan produk Buah Naga. Namun, mereka belum paham mengenai pemasaran during.