Mohon tunggu...
-
- Mohon Tunggu... Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jayabaya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Skenario Besar Dibalik Upaya Meloloskan Setya Novanto

16 Desember 2015   14:34 Diperbarui: 16 Desember 2015   15:13 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ketua DPR, Setya Novanyo (Dok: Detik.com)"][/caption]

Detik demi detik menantikan nasib Ketua DPR, Setya Novanto yang pembacaan putusannya akan direncanakan pada siang hari ini seusai rapat internal yang kini masih berjalan di Mahkmah Kehormatan Dewan. Upaya untuk membuat Novanto tidak lengser pun sudah terlihat dari kepanikan pimpinan DPR, salah satunya Fahri Hamzah yang menandatangani bahwa anggota Mahkmah Kehormatan Dewan dari fraksi NasDem, Akbar Faisal dicoret dari bagian keanggotaan Mahkamah Kehormatan Dewan jelang putusan akhir Mahkamah terhadap Setya Novanto.

Seolah skenario besar memang sudah disiapkan sejak semalam untuk kembali meloloskan Setya Novanto dari sanksi etik. Skenario tersebut terbaca dengan sangat jelas ketika Akbar Faisal ketika laporan Akbar Faisal yang melaporkan tiga anggota Mahkamah Kehormatan Dewan dari fraksi Golkar, Ridwan Bae, Addies Kadir dan Kahar Muzakir yang tak ditindaklajuti oleh Mahkamah Kehormatan Dewan. Skenario makin terlihat ketika detik demi detik penentuan nasib Ketua DPR, Setya Novanto, Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah juga bermanuver dengan mengeluarkan surat yang ditandatangani olehnya yang berisi penonaktifan Akbar Faisal dikarenakan sebagai teradu di Mahkmah Kehormatan Dewan oleh Ridwan Bae.

Terlebih lagi saat ini komposisi pendukung Setya Novanto dengan komposisi anti Setya Novanto juga kian mengkhawatirkan. Dimana dari 17 anggota Mahkamah Kehormatan Dewan,10 diantaranya sudah dapat dipastikan mendukung Setya Novanto. Dan harapan satu-satunya ada pada PDIP, yakni mendorong 3 anggota PDIP di Mahkamah Kehormatan Dewan, termasuk Wakil Ketua MKD, Junimart Girsang serta M.Prakosa, sehingga komposisi anti Setya Novanto menjadi 10 orang dan komposisi Pro-Setya Novanto menjadi 7 orang, Itu artinya kemenangan anti Setya Novanto bisa terjadi, Namun jika melihat dinamika terakhir apa yang ditunjukan oleh Fahri Hamzah, Maka tinggal menunggu detik untuk melihat dan menyaksikan Setya Novanto yang bakal bebas lagi dari sanksi etik.

Dan tindakan Fahri Hamzah yang secara mendadak mencoret nama Akbar Faisal kian membuktikan bahwa saat ini pimpinan DPR sedang mengalami panik yang luar biasa dan bagian dari skenario yang memang sudah disiapkan dan jika ingin semuanya fair, Fahri Hamzah juga harus mencoret tiga anggota Mahkamah Kehormatan Dewan dari fraksi Golkar, Ridwan Bae, Kahar Muzakir dan Addies Kadir, Tapi yang terjadi justru sebaliknya, Fahri Hamzah masih menunjukkan pembelaannya dengan memajukan pro Novanto lainnya, yakni tiga anggota Mahkamah dari fraksi Golkar menjadi tangan-tangannya di Mahkamah Kehormatan Dewan, dan dapat disimpulkan pula bahwa, Setya Novanto sudah bisa dipastikan akan bebas dari sanksi etik jika melihat dinamika yang terjadi dalam beberapa jam terakhir ini. Apalagi rapat pengambilan kasus Setya Novanto diundur dan akan dimulai sore nanti, Maka dapat disimpulkan ini adalah bagian dari setting atau skenario yang sudah disiapkan.

Skenario besar tersebut makin terlihat setelah Akbar Faisal yang juga teradu oleh tiga anggota MKD Golkar dicoret, sedangkan Ridwan Bae, Kahar Muzakir dan Adies Kadir yang juga sudah diadukan tetap bisa mengikuti rapat pengambilan keputusan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun