Masih berkutat dengan kegiatan rutin membuat Rancangan Anggaran Belanja (RAB), meeting harian dan mingguan, serta mempelajari sistem kerja PLTU Kaltim Teluk Balikpapan yang denger-denger sih pembangkit listrik terbesar se-Indonesia Timur dengan kapasitas daya produksi 2x110 MW. Kegiatan tadi berlangsung tiap senin-jumat jam 8 pagi sampai setengah 5 sore. Kadang juga SPPD-an sih ke PLTD di seberang Balikpapan --lumayan lah.
Semenjak beroperasinya unit PLTU kami yang tercinta, kami dari pihak PLN diberikan suatu kehormatan untuk menjaga, membantu, dan mengawasi unit PLTU ini.
Maka dari itu tepatnya tanggal 7 September 2016 terbitlah “SURAT TUGAS” yang isinya PENUGASAN SEBAGAI OPERATOR PLTU beserta JADWAL SHIFT HARIAN yang sudah ditandatangani oleh manajer Sektor Balikpapan dan belum tahu sampai kapan tugas ini selesai.
*kepikiran...*
Berlebihan? Memang sih agak alay tapi jujur ini yang saya rasakan pada awalnya. Dalam pikiran saya yang awalnya kerja di kantoran “aissshhh gak isok macak mbois maneh iki engkok” (aissshhh nggak bisa dandan keren lagi nih nanti) tapi ini adalah resiko dan konsekuensi saya sebagai pegawai PLN, apalagi dapur harus tetap ngepul, paket internet hape harus tetap ON, dan tiket pesawat harus bisa terbeli hehe. Saya pun melaksanakan tugas ini dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.
Hari pertama, dimulai di Unit dan diakhiri di meja pingpong.
Shift Sore (16.00 – 23.00 WITA) Sabtu, 10 September 2016.
“Bar, melbu sore yo iki?” (Bar, masuk sore ya ini?)
“Iyo Rick selow budal numpak motor dewe ae ben iso munggah mudun unit lumayan lah isok mampir ngopi ngopi sek”
(Iya Rick santai berangkat naik motor sendiri aja biar bisa naik turun unit lumayan lah bisa mampir minum kopi dulu)
Yap dengan nada malas malasan ala anak muda (nggak juga sih)
*Jarak kosan ke kantor Sektor Balikpapan sekitar 27 Km atau sekitar 45 menit perjalanan darat*
Jauh ya? Makanya saya nabung biar bisa beli helikopter nanti. Belum lagi letaknya yang jauh dari peradaban manusia dan harus membelah rimbunnya rawa-rawa khas Kalimantan Timur. Maka dari itu difasilitasi mobil antar jemput operator yang stand by di Kantor Wilkaltimra. Kantor Sektor yang letaknya diatas bukit sekitar 500 meter dari Unit cukup jauh bila ditempuh dengan jalan kaki apalagi medannya yang naik turun.
Sekitar enam jam kami bekutat dengan progres pembangkit kami pun memutuskan untuk mencari sedikit “hiburan”.