Mohon tunggu...
Ricky Ferdi
Ricky Ferdi Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat Junio

hanya sekedar orang biasa yang butuh kasih sayang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nasib Diaspora Terlantar

21 Februari 2019   13:39 Diperbarui: 21 Februari 2019   14:02 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.medcom.id

Warga Indonesia yang belajar atau bekerja di luar negeri dalam kerangka diaspora diharapkan ikut terlibat nyata dalam membangun bangsa. Kemampuan dan potensi diaspora diyakini mampu memberikan sumbangsih bagi negara. Salah satu pekerjaan yang berkontribusi sebagai penyumbang devisa Negara terbesar adalah TKI. 

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan setidaknya ada 40 ribu anak TKI ilegal di wilayah Semenanjung. Untuk mengakses sekolah Kedutaan Indonesia, mereka harus menempuh jarak jauh, bisa 100 atau 150 kilometer. Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi bekerjasama dengan Malaysia untuk membangun sekolah bagi anak-anak TKI yang ada di Malaysia. 

Sedangkan lokasi sekolah akan difokuskan di tiga kota yakni Kuala Lumpur, Johor, dan Penang. Dengan harapan agar anak-anak TKI yang ada di Malaysia mendapatkan pendidikan yang baik. 

Harapan untuk kedepannya agar Indonesia Maju kearah yang lebih baik lagi, para anak TKI yang ada di Malaysia maupun di Negara lain yang sedang belajar ataupun bekerja dalam rangka diaspora, kedepannya dapat kembali, untuk bersama-sama membangun bangsa. Kemampuan dan potensi mereka diyakini mampu memberikan sumbangsih bagi negara.

Jokowi pernah berkata "diaspora Indonesia bisa jadi asset penting", Diaspora bisa menjadi aset pemerintah guna meningkatkan ekspor dan menarik investasi asing ke Indonesia. 

Semakin banyaknya jumlah diaspora yang ada pemerintah, lanjutnya, bisa memanfaatkan jaringan potensial yang dimiliki oleh diaspora. Selain itu, diaspora antar negara juga bisa menjadi pintu penghubung yang saling bersinergi untuk membantu kepentingan pemerintah. 

Namun untuk saat ini, Indonesia masih memiliki masalah dalam menarik diaspora yang ada diluar untuk kembali lagi ke Indonesia, menurut NasDem Indonesia perlu dibuat sistem agar yang dari luar negeri ini mau pulang dan mendapatkan posisi tertentu. Kalau diberikan posisi tertentu, justru ada dedikasi dan motivasi yang lebih besar untuk mau kembali. Jika Indonesia tidak mau merubah sistem tersebut maka akan susah bagi Indonesia untuk menarik para diaspora. 

Yang menjadi permasalahan saat ini adalah, masih ada pihak yang justru merasa terancam akan adanya para diaspora, membuat para diaspora takut untuk berkarya di negerinya sendiri. Kita harus bisa mengubah cara pikir pihak-pihak tersebut agar diaspora dapat merasa nyaman saat kembali ke Indonesia. NasDem berharap agar pemerintah memberikan tempat bagi para diaspora sesuai kapasitas yang mereka dapatkan diluar negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun