Mohon tunggu...
Dapurfit
Dapurfit Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Home of #SmartDieter

Di Kompasiana, kami berkomitmen untuk membuat konten yang 100% informasi, 0% marketing. Semua konten kami 100% evidence-based, dan akan disertai referensi jurnal ilmiah (studi/ penelitian).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Makanan yang Boleh Dimakan ketika Diet

18 April 2021   10:38 Diperbarui: 18 April 2021   10:51 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bongkar Mitos bersama Dapurfit (sumber: instagram Dapurfit)

Salah satu pertanyaan yang sering kali FIT fams tanyakan ketika sedang ingin weight loss adalah, "kalau lagi diet, boleh makan gorengan gak sih?" atau "boleh minum kopi susu gak sih waktu diet?" dan masih banyak lagi makanan-makanan yang ditanyakan. Dari roti, keripik, bakmie, sampai ke es krim dan lainnya. Jadi sebenarnya, makanan-makanan ini boleh dimakan gak sih saat diet? Jawabannya adalah: BOLEH dengan syarat! 

"Loh? Kok boleh?"

Karena sifat manusia pada umumnya adalah semakin dipantang, akan semakin tertantang. Semakin dilarang untuk makan makanan tertentu, rasa ingin makan seseorang akan makanan tersebut semakin besar. Hal ini disebut juga dengan Forbidden Fruit Fallacy. 

Menurut studi, nafsu makan tidak harus berujung pada konsumsi makanan, atau dengan kata lain: nafsu makan dapat dikontrol (1). Oleh karena itu, kunci sukses ketika diet bukanlah "menghindari total" godaan atau menjadi "anti" terhadap beberapa jenis makanan, melainkan dengan belajar mengontrol nafsu makan. Dalam diet, self-control adalah skill yang dapat dilatih, sama seperti skill lainnya. Dan seperti skill menari ataupun bermain gitar, kita juga dapat semakin ahli dalam skill menahan nafsu makan ketika kita semakin sering melatih self-control kita. Sehingga perlu diingat bahwa mengontrol/ membatasi/ memoderasi "problem foods" jauh lebih efektif dibandingkan dengan "memantang total" makanan-makanan tersebut.

Hal ini dapat kita analogikan seperti saat kita sedang menabung untuk beli mobil baru. Ketika kita sedang menabung, bukan berarti kita tidak boleh belanja atau berlibur sama sekali. Jika kita bekerja terus-menerus untuk menabung tanpa ada hiburan sedikitpun, lama-lama kita akan jenuh, lelah, dan bahkan dapat menyebabkan depresi/ breakdown. Begitu pula dengan diet. Tanpa "hiburan", lama-lama kita akan jenuh, lelah, dan kemungkinan akan kalap ketika diberikan makanan-makanan tersebut. Tidak masalah jika kamu ingin makan kue/ pizza/ atau makanan-makanan lainnya selama semua itu hanya sesekali. Sama halnya ketika kita menabung, tentu saja tidak masalah jika sesekali kita membeli baju atau tiket liburan. Namun, jangan sampai "keterusan". Karena jika "sesekali" menjadi "berkali-kali", kita akan gagal karena tidak ada "batas" dan "kontrol".

Makan kue tetap boleh selama tau batasnya (Image by marijana1 from Pixabay) 
Makan kue tetap boleh selama tau batasnya (Image by marijana1 from Pixabay) 

Mindset yang fleksibel lebih efektif loh ketika diet!

Selama 2 dekade terakhir, berbagai studi menunjukkan hasil yang konsisten bahwa mindset yang terlalu "kaku" atau "black vs. white" (good food vs. bad food), serta diet yang terlalu strict hingga ekstrim berkaitan erat dengan kegagalan diet, weight gain/ regain, eating disorder, dan BMI yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika diet dijalani dengan mindset yang lebih santai dan fleksibilitas yang terkontrol, keberhasilan diet juga terbantu (2-11).

Oleh karena itu, tidak heran kalau studi menemukan membatasi problem foods lebih efektif dibandingkan menghindari total (12). Dalam penelitian juga ditemukan bahwa dalam jangka panjang, lebih baik untuk membatasi problem foods dibandingkan dengan menghindari problem foods untuk weight loss. Itulah alasan kami bilang boleh, dengan syarat memiliki batasan. Membatasi lebih efektif dibandingkan dengan menghindari total. Dan diet yang fleksibel namun terkontrol lebih efektif dibandingkan dengan diet yang terlalu strict/ rigid. Jadi wajib diingat syaratnya adalah batasan dan kontrol.

Sesekali minum boba juga gak masalah untuk
Sesekali minum boba juga gak masalah untuk "hiburan" sejenak (Image by from Pixabay)

Kesadaran saat mengontrol posi sangat penting

Ketika kita mengkonsumsi problem foods seperti keripik, kue, martabak, gorengan, dan ultra-processed/ hyperpalatable foods lainnya, sangat penting bagi kita untuk secara sadar membatasi dan mengontrol porsinya. Karena, makanan-makanan tersebut terbukti dapat memacu overeating dan weight gain (13, 14).

Seperti contohnya, ketika kita makan kentang rebus, kita dapat dengan mudah mengontrol porsi hanya makan porsi kemudian berhenti, yang di mana porsi kentang rebus hanya setara sekitar 50 kalori. Namun ketika kita makan keripik kentang (ultra-processed food), akan sulit untuk kontrol porsi kita. Bahkan untuk berhenti makan bungkus, akan terasa sulit karena kita secara tidak sadar terus makan keripik tersebut. Dan sering kali berujung dengan kita menghabiskan 1 bungkus keripik kentang yang kalorinya dapat mencapai 500 kalori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun