Mohon tunggu...
Sunny Huang
Sunny Huang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Koleris - Melankolis

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Wanita Hamil dan Ngidam, Sebenernya Bawaan Bayi atau Hanya Mencari Perhatian Suami sih?

18 Oktober 2012   08:24 Diperbarui: 4 April 2017   18:08 14686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ringan ini dibuat setelah sekian lama absen dari kompasiana, menjalani manis dan pahitnya kisah hidup sampai akhirnya saya menjadi seorang istri dari pria yang sangat luar biasa dan diberikan kesempatan oleh Allah untuk menjadi calon Ibu.

Saat saya menjalani kehamilan di tri semester pertama, itu ujian yang sangat berat. Bagaimana tidak jika setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh, tidak lama kemudian keluar kembali (muntah) karena mual. Bagaimana tidak berat jika setiap hari badan terasa kurang fit dan selalu cape – cape. Bagaimana tidak berat jika indra pencium (-hidung), indra perasa (-kulit) dan indra pengecap (-lidah) menjadi super sensitive dibandingkan sebelumnya.

Semua hal yang dirasakan di Trisemester pertama yang berat itu dijalani oleh kami (kaum wanita yang hamil) dengan ikhlas, karena kami bahagia diberikan kesempatan untuk menjadi calon ibu bagi anak dari pria yang sangat luar biasa, yang sudah menjadi suami kita.

13505480631077198757
13505480631077198757

Menjadi calon ibu, membuat saya (dan pastinya wanita hamil lainnya) lebih sering membuka internet dan berinteraksi dengan para ibu lebih banya. Dari banyaknya informasi yang saya dapat, masa kehamilam trisemester pertama adalah masa yang paling berat, karena adanya perubahan hormon dalam tubuh wanita hamil, sehingga menimbulkan banyak perubahan pada dirinya. Mulai dari perubahan mood, nafsu makan, dan perubahan fisik.

Wanita hamil identik dengan satu perilaku yang popular dengan istilah ‘NGIDAM’. Sebenernya ngidam itu apa sih?

Ngidam adalah Ingin konsumsi makanan yang tak biasa atau ingin melakukan suatu hal yang kurang lazim. Ngidam terbagi atas dua macam, yaitu Ngidam secara fisik maupun psikologis

Ngidam secara Fisik, adalah keinginan makan ini dan itu yang menandakan bahwa tubuh butuh asupan nutrisi tertentu. Karena itu, ibu hamil berkewajiban memenuhi secara sempurna zat gizi yang dibutuhkan tubuh.. Jika ibu hamil ngidam cokelat atau es doger, tubuh memberikan sinyal bahwa ia membutuhkan tambahan gula di dalam tubuh. Atau jika Anda ngidam keripik kentang atau pizza, berarti tubuh Anda sedang membutuhkan asupan garam, dan lain sebagainya  Fenomena Ngidam atau ingin mengkonsumsi makanan asam atau asin itu sebenarnya adalah cara untuk mengalihkan rasa mual yang dirasa

Ngidam secara Psikologis, adalah  keinginan yang seringkali menyusahkan orang lain, misalnya, tiba-tiba pengen minum es kelapa muda, jam 3 pagi. Hal tersebut seringkali memuaskan para bumil karena melihat suaminya mau memenuhi keinginannya di tengah pagi buta. Biasanya dikarenakan kurangnya perhatian dari suami kepada dirinya.

Jadi sebenernya, wanita hamil yang ngidam itu karena bawaan bayi atau mau cari perhatian suami sih?

Kalau ngidamnya mau makan ini dan itu, sebenarnya bukan bawaan bayi, tapi lebih kepada kebutuhan tubuh terhadap zat, vitamin atau kandungan – kandungan yang terdapat pada makanan atau minuma yang dimintanya, Bumil bisa menyebutkan dengan spesifik makanan atau minuman yang diminta karena mereka sudah punya ‘sosok’ makanan atau minuman tersendiri di pikan mereka jika mereka di dalam kondisi ingin ‘mengenyangkan’ kebutuhan tubuhnya akan sesuatu. Bisa juga sebagai pengalihan perhatian dari rasa mual yang dirasakan.

Nah… Kalau ngidamnya psikologis, baru bisa dibilang cari perhatian suami. Tapi kalau boleh mengeluarkan pendapat, bumil memang butuh perhatian extra dari suami, karena dari kondisi fisiknya sendiri, tidak sama sehatnya dengan kondisi fisiknya saat tidak hamil. Gampang cape, tiba-tiba kram di perut saat bangun tidur, punggung, pundak dan kaki kerasa capeeee banget.. itu yang dirasakan oleh para bumil, belum lagi menanggung beratnya bayi di dalam kandungan dengan ikhlas, menurut saya sudah sepantasnya jika suami lebih menghargai dan menyayangi serta memberikan perhatian lebih kepada istrinya yang sedang hamil. Bukan berarti saat tidak hamil, jadi cuek yaa :D

Trus, kalau suami yang ngidam, gimana?

Ada aja sih cerita dari teman – teman yang masuk, suaminya yang ngidam, tapi sebenarnya itu hanya terpengaruh mitos saja, terjadi kesensitifan atau bisa disebut ketularan oleh kebiasaan istrinya yang sedang hamil dan mengidam. Malah sebenarnya suami hanya menginginkan sesuatu yang sebenarnya sudah lama di idamkan. Asal jangan aja suami tiba-tiba bilang :

“Bunda, Ayah ngidam punya istri lagi.. ini keinginan anak kita loh.. kalo gak diturutin, anak kita bisa ngeces..”

(" `з´ )_,/"(>_<'!)

Dari berbagai sumber ^_^V

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun