Mohon tunggu...
Ribka MentariKusuma
Ribka MentariKusuma Mohon Tunggu... Administrasi - Ribkaphefferkorn_

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Kenangan, dan Masa Depan

10 Oktober 2019   07:16 Diperbarui: 10 Oktober 2019   08:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah kami duduk sebangku Yasmine menentukan peraturan -- peraturan yang sangat merugikan bagiku. Salah satunya adalah membuat batas meja jika aku melewati batas maka aku akan didenda 500 rupiah, dan jika aku ingin lewat 

menuju bangkuku, maka aku harus masuk melati kolong meja baru aku bisa duduk.
Dan setelah kami naik ke kelas 5, kami tidak duduk sebangku lagi, tetapi pada akhirnya dia meminta maaf kepadaku atas kesalahan yang telah dilakukannya. Aku juga bingung kenapa dia tiba -- tiba jadi minta maaf kepadaku. Tetapi walaupun begitu aku sudah jauh -- jauh hari memaafkannya.

Setelah itu kita jadi sering bermain bersama dan jika ada tugas kelompok, kadang kita sering sekelompok. Nah, itu adalah masa SD ku yang sangat begitu menyakitkan namun, aku bisa belajar lebih sabar lagi dan lagi, belajar menahan emosi, dan belajar memaafkan orang lain. Pokoknya masih banyak lagi yang aku dapat ambil hikmahnya.

Aku percaya bahwa akan selalu ada pelangi sehabis hujan, memang rencana Tuhan selalu indah pada waktunya, pada saat aku dibully di masa kecilku, sekarang aku benar -- benar merasakan masa remajaku. Di SMA aku mendapatkan teman -- teman yang sangat baik dan peduli kepadaku. Mereka memiliki keunikannya masing -- masing. 

Walaupun awalnya sulit, tetapi aku mulai mencoba untuk dewasa. Mereka sangat menghargai agamaku walaupun aku satu -- satunya orang yang berdeda keyakinan dengan mereka, begitu pun aku, aku juga sangat menghargai mereka.

Dan sekarang adalah tahun terakhirku bersama -- sama dengan mereka. Tetapi ini bukan tahun terakhirku untuk bertemu dengan mereka. Mungkin perpisahan selalu berakhir dengan kesedihan. 

Tetapi, bagiku aku sangat bersyukur karna aku bisa tahu dan mengenal kalian disini. Terimakasih telah mengajarkanku banyak hal, membuat hidupku jadi warna -- warni, dan terimakasih telah membuat saya menjadi manusia yang sebenarnya. Kini adalah saatnya kita sama -- sama berjuang untuk meraih masa depan yang lebih baik, apapun hasilnya tinggal serahkan saja pada yang mahakuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun