Mohon tunggu...
Ribka Hutauruk
Ribka Hutauruk Mohon Tunggu... Freelancer - blogger, dreamer

I like to observe things

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

I'm Not Okay but I Have to Stay

18 Juni 2020   15:44 Diperbarui: 18 Juni 2020   15:50 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di masa-masa sulit seperti ini, saat pandemic menyerang ke semua orang entah dari segi fisik maupun jiwa. 

Pasti kebanyakan orang merasa lelah, secara fisik maupun jiwa.

Ada yang habis ditinggal untuk selama-lamanya oleh anggota keluarganya, ada yang menderita sakit corona, sakit jantung, sakit ginjal, sakit paru-paru, dan berbagai macam penyakit lainnya. Saya bisa merasakan penderitaan itu, karna saya baru kehilang seorang bapak.

Rasanya habis ditinggal itu benar-benar seperti mau mati rasanya. Saya tidak bisa membayangkan rasanya kehilangan anggota keluarga yang lainnya. Ya benar setiap orang pasti pernah merasakan kehilangan atau ditinggalkan, dan rasanya seperti ah sudahlah tidak akan bisa digambarkan lewat tulisan ini seperti apa sakitnya. Yang paling sakit sesudah ditinggalkan adalah perasaan sendirian dan kesepian. Iya saya tau tapi kan sekarang udah ada Netflix, Youtube, twitter, instagram.. tapi apa iya itu semua benar-benar membuat kita tidak merasa kesepian? apa itu semua bisa membuat kita jadi merasa lebih baik, ya bisa tapi dikit sekali efeknya. 

Ketika ditinggalkan oleh orang yang disayangi, orang yang satu rumah dengan kita. Entah kenapa setiap melihat sesuatu kita langsung mengingat orang tersebut. Dan ya secara otomatis kita menangis, bahkan mungkin ketika tidak bisa menangis hati rasanya seperti ditikam jarum.

Kebanyakan orang jika ditanyakan "apa kabar?" secara otomatis akan menjawab "Baik" atau "Luar biasa".

Kita dididik untuk selalu terlihat kuat. Bukan lemah, apalagi mengaku sedang lemah. Wah itu sepertinya haram sekali jika mengaku sedang lemah.

Padahal tidak apa-apa untuk mengakui bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. It's okat to not be okay, semua manusia pernah merasa tidak baik-baik saja. Dan itu sangat manusiawi. Manusia yang jujur mengakui bahwa sedang tidak baik-baik saja justru bisa menjadi lebih baik ketika mau jujur dengan keadaannya. Sehabis mengakui bahwa kita sedang tidak baik-baik saja, maka step berikutnya adalah tetap bertahan. Tetap hidup.

Coba katakan kepada diri sendiri jika sedang tidak baik-baik saja "I'm not okay but I have to stay".  Katakan berulang-ulang sampai kalian merasa perbaikan pada diri sendiri. Sama seperti belajar naik sepeda, kita tidak bisa langsung lancar naik sepeda, pasti pernah jatuh. 

Jadi jangan takut untuk tetap bertahan dengan diri sendiri, belajar menerima diri sendiri disaat suka maupun duka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun