Dalam kondisi pandemik seperti ini, kita dihadapkan dengan banyak cobaan dari berbagai sisi.
Buat anak perantau, ada yang masih bisa pulang kampung. Ada yang tidak bisa pulang kampung dan terpaksa harus tinggal di kost.
Ada yang isolasi dengan keluarganya. Bertahan dengan berbagai macam masalah, mulai dari masalah PHK, mikirin gaji karyawan, dan mikirin ngurus orang tua atau anak.
Di kondisi ini kita ditantang untuk lebih sehat dan waras. Karna tentunya tinggal dengan sesama manusia dalam waktu yang sangat lama, pasti akan menemukan banyak pergesekan emosi.
Penyebab kesehatan mental terganggu adalah misalnya terjadi kegagalan. Sehingga terjadi konflik antara harapan dan kenyataan.
Kesehatan mental kamu perlu ditangani dengan serius ketika terjadi beberapa disfungsi dalam kondisi kegiatan sehari-hari.
Menurut WHO Kesehatan adalah kesejahteraan dimana seseorang dapat menyadari kemampuan dirinya mengatasi tekanan kehidupan, bekerja secara produktif, dan memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar.
Nah orang yang tidak sakit itu belum tentu orang yang sehat. Maka dari itu kita perlu pertolongan profesional untuk mengetahui apakah kondisi mental kita sudah sehat atau belum. Jangan sampai kita melakukan self diagnose terhadap diri sendiri.
Apa itu gangguan jiwa atau mental disorder? Ketika pikiran perasaan atau perilaku sudah mengakibatkan distres dan disability secara bermakna dalam melakukan kegiatan sehari-hari, bekerja, bersosialisasi, belajar.
Di masa pandemik ini kita diharapkan untuk menjaga kesehatan satu sama lain, selalu care dengan kondisi orang disekitar kita.
Waspada dengan kondisi mental diri sendiri dan juga orang lain, dapat membuat kita menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk orang lain.
