Mohon tunggu...
RIBKA GENESIS
RIBKA GENESIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo aku Ribka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geladi Hominisasi UNPAR 2022

10 Desember 2022   15:50 Diperbarui: 10 Desember 2022   15:55 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 3 Desember 2022, saya mengikuti geladi Hominisasi. Dalam geladi ini, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki satu tema yang harus dibahas bersama kemudian harus mempresentasikan hasil pembahasan tersebut kepada kelompok-kelompok lain. Geladi Hominisasi berjalan cukup menyenangkan. Hal ini mungkin disebabkan karena proses pembelajaran dijalankan secara berkelompok. Saya orang yang senang untuk membuat teman-teman baru. 

Dalam Hominisasi, saya bertemu dengan orang-orang baru dan berteman dengan mereka. Kami kemudian membahas mengenai tema yang telah ditentukan untuk kelompok kami, yaitu Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Tema yang dimiliki kelompok saya sangat menarik bagi saya karena dari dahulu saya gemar untuk membahas mengenai hak-hak dan perlindungan perempuan. Kami bersama-sama membahas tema ini, tiap orang menyampaikan pendapatnya masing-masing. Saya pun senang jika diberi kesempatan untuk berpendapat dan bagi saya, proses pembelajaran yang efektif adalah dengan membahas dan menyampaikan pendapat masing-masing. 

Dari mengikuti Hominisasi, saya sadar bahwa kemampuan logika dan berbahasa sangatlah penting bagi setiap warga negara. Setiap warga negara perlu untuk memiliki kemampuan berlogika yang baik agar mereka dapat berpikir secara logis (masuk akal) sehingga menghasilkan tindakan yang masuk akal juga. Setiap warga negara juga perlu untuk memiliki kemampuan berbahasa karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Tanpa bahasa, maka manusia tidak akan bisa memahami satu sama lain. Agar bisa memahami satu sama lain dengan baik, maka kemampuan berbahasa manusia harus baik juga. 

Tidak hanya itu, bahasa merupakan alat perekat dan pemersatu suatu negara, terutama Negara Indonesia yang merupakan negara kebangsaan, negara yang terdiri dari berbagai suku dan ras. Setiap suku memiliki bahasa mereka masing-masing sehingga tanpa bahasa nasional (yaitu bahasa Indonesia), orang-orang yang berasal dari suku-suku yang berbeda akan sulit berkomunikasi antara satu sama lain. Itu lah mengapa bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa nasional yang mempersatukan dan mempererat Indonesia. Tanpa bahasa nasional, maka orang-orang yang berasal dari suku-suku yang berbeda tidak dapat memahami satu sama lain sehingga tidak akan tercipta kesatuan. 

Dari Hominisasi, saya belajar untuk berbicara dengan lebih baik di depan umum, belajar untuk menjelaskan suatu hal dengan lebih baik dan lebih jelas, belajar untuk berpikir kritis, dan belajar untuk lebih mengeksplor. Kemampuan-kemampuan ini akan diterapkan dalam perjalanan perkuliahan saya. Penerapan kemampuan-kemampuan tersebut dapat dilakukan dengan cara menjadi lebih aktif di dalam kelas dan banyak membaca. Dengan menjadi aktif di kelas, saya akan melatih public speaking saya dan melatih kemampuan saya dalam menjelaskan suatu hal. 

Dengan membaca, maka saya akan melatih pikiran saya untuk menjadi lebih kritis sehingga mendorong saya untuk mengeksplorasi lebih dalam lagi mengenai topik yang saya baca. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan berbahasa, banyaklah bertanya dan berdiskusi dengan orang lain. Aktiflah berpendapat ketika sedang mengobrol atau berdiskusi dengan orang lain serta rajinlah membaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun