Mohon tunggu...
Rina Wijaya
Rina Wijaya Mohon Tunggu... Penulis prasasti online -

Perangkai kata, kalimat, dan paragraf.

Selanjutnya

Tutup

Money

Masalah Rekrutmen dan Seleksi

28 November 2017   02:12 Diperbarui: 28 November 2017   02:13 11578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perekrutan dan seleksi adalah sumber daya manusia yang penting untuk bisnis Anda. Mempekerjakan karyawan yang tepat untuk bisnis Anda dapat secara positif mempengaruhi tingkat pekerjaan, budaya perusahaan, produksi dan keuntungan perusahaan.

Menghindari masalah umum saat mereka merekrut dan memilih karyawan bisa meningkatkan peluang kesuksesan Anda. Kualitas karyawan yang Anda pekerjakan tergantung pada strategi perekrutan dan seleksi yang efektif. Namun, prosesnya tidak selalu mulus.

Keterampilan pewawancara

Secara umum, perekrut dan staf HR lainnya tahu banyak tentang rekrutmen, proses dari mencari kandidat hingga proses karyawan yang baru dipekerjakan. Seleksi biasanya terserah manajer perekrutan yang punya keahlian fungsional, meski bukan praktisi SDM.

Oleh karena itu, perekrut berpengalaman harus mengambil tanggung jawab untuk mempersiapkan perekrutan manajer dan anggota panel untuk wawancara kandidat. Departemen SDM punya keahlian untuk memberi panduan yang mengharuskan manajer mengasah kemampuan untuk membuat keputusan bijaksana saat merekrut.

Salah penempatan

Bahkan dengan kesadaran penuh, Anda bisa kehilangan ide dan alat seleksi yang digunakan untuk perekrutan dan seleksi. Mempekerjakan manajer atau panel perekrut perlu meluangkan waktu untuk membuat deskripsi pekerjaan dan menyusun pertanyaan wawancara sesuai dengan posisinya.

Hal ini sering kali melibatkan pertemuan sebelum lowongan pekerjaan dibuka, yang mana Anda harus mendiskusikan pekerjaan dan kualifikasi, dan materi rekrutmen dan seleksi secara garis besar. Anda pasti tak mau perusahan mempekerjakan karyawan yang tidak sesuai dengan posisinya.

Terlalu fokus

Selama proses seleksi, manajer perekrutan mungkin menjadi terlalu terpikat dengan kualitas atau bakat yang diharapkan dari seorang kandidat. Hal ini bisa membatasi fokusnya saat melakukan wawancara. Jika Anda hanya focus pada kualitas individu, Anda tak pernah tahu bagaimana karakter kandidat.

Jika pegawai saat ini tidak memiliki sikap positif, manajer mungkin harus menekankan sifat ini di antara kandidat berikutnya. Meski sikap positif itu bermanfaat dalam pekerjaan dan pelayanan, kandidat terbaik juga harus punya sikap sabar, kompeten dan mampu berkomunikasi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun