Mohon tunggu...
Rina Wijaya
Rina Wijaya Mohon Tunggu... Penulis prasasti online -

Perangkai kata, kalimat, dan paragraf.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda Gaji dan Upah

22 November 2017   08:23 Diperbarui: 29 November 2017   21:07 5463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perbedaan mendasar antara gaji dan upah yaitu orang yang digaji dibayar dengan jumlah tertentu tiap periode pembayaran, dan penerima upah dibayar tiap jamnya. Seseorang yang mendapat gaji akan dibayar dengan jumlah tetap, dan pembayaran tetap ini berlaku selama satu tahun penuh.

Orang ini dianggap sebagai karyawan yang dibebaskan. Tidak ada keterkaitan antara jumlah yang dibayarkan dan jumlah jam kerja. Seseorang yang menerima gaji biasanya berada dalam posisi manajemen atau profesional.

Misalnya, jika memiliki gaji Rp. 500 ribu dan dibayar seminggu sekali, maka jumlah gaji yang diterima sepanjang tahun adalah Rp. 26 juta (Rp. 520 ribu x 52 minggu). Orang yang menerima gaji tidak dibayar sedikit untuk bekerja lebih sedikit, juga tidak membayar lebih untuk kerja lembur.

Seseorang yang dibayar upah menerima gaji per jam, dikalikan dengan jumlah jam kerja. Orang ini dianggap sebagai pegawai "tidak tetap". Misalnya, orang yang dibayar dengan gaji Rp. 20 ribu per jam akan menerima bayaran kotor sebesar Rp. 800 ribu (Rp. 20 ribu x 40 jam).

Tapi hanya akan menerima gaji sebesar Rp. 400 ribu (Rp. 20 ribu x 20 jam) jika hanya bekerja 20 jam dalam seminggu. Seseorang yang menerima upah juga berhak bayaran lembur sebesar 1,5 kali dari upah normalnya jika ia bekerja lebih dari 40 jam per minggu.

Ada juga perbedaan antara gaji dan upah berkaitan dengan kecepatan pembayaran. Jika seseorang dibayar gaji, dia dibayar melalui mekanisme perusahaan termasuk tanggal pembayaran. Ini karena bagian dari karyawan juga untuk memudahkan penghitungan gajinya yang tetap.

Namun, jika seseorang mendapat upah, dia biasanya dibayar pada tanggal tertentu. Ini karena waktunya bisa bervariasi, dan staf penggajian butuh beberapa hari untuk menghitung uangnya. Jika seseorang dibayar upah dan ada celah antara hari terakhir bekerja, maka akan dibayar pada periode berikutnya.

Kondisi ini tak berlaku bagi pekerja bergaji, karena dia dibayar melalui tanggal pembayaran pasti. Dengan demikian, pembayaran jauh lebih mungkin teradministrasikan dalam laporan keuangan perusahaan daripada seseorang yang dibayar upah.

Tingkat pendapatan seseorang bervariasi tergantung apakah orang tersebut menerima gaji atau upah. Dan gaji atau upah sering dipengaruhi oleh status sebagai karyawan. Dengan begitu, seseorang dapat menerima gaji sebesar Rp. 500.000, atau upah sebesar Rp. 20 ribu per jam.

Dengan asumsi satu tahun kerja adalah 2.080 jam, orang yang menerima upah sebesar Rp. 20 ribu per jam sebenarnya mendapat gaji kotor yang hampir sama dengan orang yang menerima gaji sebesar Rp. 500 ribu.

Bahkan ada kemungkinan orang yang mendapat upah punya kesempatan untuk mendapat lembur, dan bisa jadi punya kompensasi lebih baik daripada orang yang dibayar dengan gaji. Memang sedikit rumit dalam menghitung, tapi tiap perusahaan pasti punya sistem gaji dengan software payroll untuk memudahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun