Makan sahur dan berbuka puasa merupakan bagian dari ibadah puasa di bulan ramadan. Dengan menerapkan Mindful Eating atau makan penuh kesadaran, tak hanya kesehatan tubuh yang terjaga, kesehatan mental seseorang juga meningkat.
Entah kenapa, saat bulan puasa hidangan di rumah jauh lebih lengkap dari biasanya. Baik itu saat berbuka puasa, ataupun saat makan sahur.
Saat makan sahur, lauk yang tersedia lebih bervariasi dan bergizi. Unsur protein hewani biasanya tidak ketinggalan. Sayur dan nasi ada plus minum susu jika ingin.
Saat berbuka puasa pun begitu. Berbagai kue-kue basah yang manis dan gurih hadir sebagai takjil. Tersedia es campur, bubur kacang hijau, atau kolak. Itu belum termasuk makanan berat nasi dan sayur yang dimasak lebih padat gizi dari hari-hari dimasak. Lauk yang lebih lengkap. Plus buah dan kurma.
Makanya, tak heran jika sesekali pernah terdengar ucapan, "Puasa kok tambah gemuk?"
Adakah yang salah? Makan sahur dan berbuka puasa itu  hal yang baik dan dianjurkan dalam menjalankan.ibadah puasa di bulan ramadan.Â
Melalui makanan, kebutuhan energi, nutrisi  dan vitamin terpenuhi. Tubuh menjadi sehat.Namun terkadang, saat sahur bulan puasa, ada saja yang makan banyak dengan harapan agar punya energi besar dan tidak lapar.Â
Saat berbuka puasa juga tak jarang orang balas dendam melihat banyak makanan tersedia. Belum lagi jika tergoda para penjual takjil yang menawarkan berbagai jajanan yang tampak mata terlihat enak.
Namun, sebuah pertanyaan mengenai makan begitu mengenai saat menghadiri sebuah kegiatan meditasi. "Pernahkah kamu menyadari makanan yang masuk ke tubuh kamu?
 Mensyukuri sumber makanan itu berasal dan fungsinya bagi tubuh? " Begitu kira-kira pertanyaan yang diajukan. Aku terdiam sambil menyadari tubuhku yang semakin gemuk berisi.