Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Toleransi Antar Umat Beragama Itu Ada dari Depan Pintu Pagar Rumah Hingga Mal

17 April 2022   23:42 Diperbarui: 18 April 2022   00:04 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi antar umat beragama dinaungi Bhineka Tunggal Ika (dok.windhu)

Indonesia itu negara multikultural. Punya suku, bahasa, ras, warna kulit dan agama yang beragam.  Semua itu ada dari depan pintu pagar rumah hingga pusat perbelanjaan. Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan agama? Atasi dengan sikap toleransi antar umat beragama supaya kedamaian tercipta.

Hari minggu, asyiknya jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Berkeliling mal bareng teman, siapa tahu dapat barang bagus tapi promo, sehingga bisa tampil  jadi cewek modis (modal diskon). Lagian, sekalian refreshing lah atas nama membuang penat yang mulai menyumbat. Sebuah pesan masuk. Teman mengabarkan kalau jalan barengnya nanti. Setelah dia melaksanakan kebaktian minggu pagi.

It's ok. Nggak masalah. Menjalankan ibadah merupakan haknya. Salmbil mengisi waktu, saya bisa mengerjakan hal yang lain. Pusat perbelanjaan buka sampai malam. Masih ada waktu berjam-jam untuk berkeliling mal, dari toko buku, toko baju, toko sepatu, sampai akhirnya mampir untuk makan dan minum di food court untuk melepas lelah. 

Oh iya, satu lagi tempat yang wajib dikunjungi, yakni musola atau masjid di mal. Sebagai umat Islam, saya nggak mau ketinggalan salat lima waktu. Begitu masuk waktu salat, biasanya saya akan minta waktu sebentar untuk menunaikan ibadah salat. Teman saya tidak berkeberatan. Saya memintanya menunggu di suatu tempat tapi dia malah lebih memilih duduk manis di kursi depan musola atau masjid. 

Nggak apa-apa,katanya. Salat kan tidak perlu waktu lama. Sebelum pulang, teman saya itu mengajak mampir sebentar ke sebuah toko rohani Kristen di mal. Dia mau membeli kalung salib.  Sambil memilih-memilih bertanya,yang manakah paling bagus untuknya. Kalung pun akhirnya dibeli dengan masukan pilihan dan saran saya saat melihatnya mematut diri di depan cermin toko. 

Toleransi antar umat beragama itu tidak melarang dan mengganggu ibadah agama lain (dok.windhu)
Toleransi antar umat beragama itu tidak melarang dan mengganggu ibadah agama lain (dok.windhu)


Toleransi, Biar Beda Tetap Rukun

Itu merupakan salah satu kisah saya mengenai toleransi dengan teman yang berbeda keyakinan. Saya dan teman-teman tak pernah mempermasalahkan keyakinan masing-masing. Perbedaan cara beribadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa bukanlah suatu hal yang perlu dipertentangkan atau diperdebatkan. Sama-sama saling menghormati dan saling menghargai selalu dipegang erat supaya tidak timbul perpecahan ataupun perselisihan. 

Dan, sejak kecil saya sudah terbiasa mengenai toleransi umat beragama.Tinggal di sebuah perumahan yang terdiri atas berbagai suku dan agama, membuat mampu melihat betapa berharganya suatu perbedaan dan indahnya suatu kerukunan. Sejak kecil, hingga sebelum pandemi datang, masyarakat perumahan bisa berkumpul setelah salat Idul Fitri di taman perumahan untuk saling bermaaf-maafan dan mengucapkan selamat hari raya. Apapun agamanya saling bersalaman. 

Saat hari raya, saling mengantarkan makanan pun sudah biasa dilakukan. Saat natal datang, saya ikut senang karena ikut merasakan kue natal yang diberikan tetangga samping rumah yang beragama nasrani. Sebaliknya saat lebaran, ibu biasa mengirimkan ketupat,sayur dan lauknya untuk  tetangga yang tidak berlebaran. Biar beda keyakinan tetap rukun. 

Sejak Zaman Rasulullah Ada, Toleransi Sudah Ada

Toleransi sudah ada sejak dulu kala. Rasulullah sendiri yang mencontohkannya. Kalau saat ini, masih ada yang tidak paham toleransi, berarti dia ketinggalan zaman.  Rasulullah selalu memaafkan orang berbeda agama  yang berbuat tidak baik padanya. Bahkan beliau selalu mendoakannya dan tidak memusuhinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun