Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Biarkan Aku Baca Edisi Cetak Surat Kabar Selagi Masih Ada

10 Februari 2021   12:29 Diperbarui: 10 Februari 2021   12:53 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang bapak membaca koran di pinggir jalan (dok.windhu)

Pagi ini, lembaran demi lembaran surat kabar harian Kompas masih kupegang dan kubaca. Berita utamanya masih terkait Hari Pers Nasional. 

Tak hanya disrupsi  digital, pers nasional di saat ini, semakin terhantam oleh pandemi covid- 19. Dalam kondisi itulah hari perasaan nasional (HPN) 9 Februari 2021 diperingati. 

Hingga, jumlah media cetak pun semakin menyusut.  Meniadakan tak hanya majalah cetak bulanan, tabloid mingguan ataupun surat kabar harian. 

Kompas, bisa jadi masih termasuk yang masih terbanyak punya edisi cetak dibandingkan surat kabar lain. 

"Hari gini masih ada yang baca koran? " Aku ingat pertanyaan itu pernah dilontarkan seorang kawan. 

Aku  tersentak. Aku masih membacanya meskipun tahu saat ini banyak yang sudah tidak menyentuh edisi cetak. 

Mungkinkah hanya sekedar nostalgia? Hanya terbawa ingatanku jika setiap pagi almarhum bapak membaca koran. Katanya, dengan membaca berita terkini maka tak akan ketinggalan informasi. 

Sebuah Nostalagia Media Cetak

Namun, beberapa tahun belakangan ini, jumlah halaman surat kabar semakin menipis. Pada masa pandemi, koran pagi yang diterima lebih tipis lagi. 

Dulu, sempat terkagum-kagum pada tebalnya harian pagi yang diterima. Tebal, banyak berita, banyak yang bisa dibaca. 

Ups, satu lagi. Kala itu, surat kabar banyak iklanya yang kadang membuat kesal tapi juga dinanti. 

Surat kabar akhir pekan atau mingguan termasuk yang disukai. Dari iklan lowongan kerja, cerpen atau kisah menarik lainnya yang disajikan dengan bercerita hadir.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun