Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

#JanganMudikDulu Biar Nggak Ambyar Semuanya

21 Mei 2020   23:28 Diperbarui: 21 Mei 2020   23:27 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#JanganMudikDulu tahun ini biar nggak ambyar semuanya. Jaga jarak dulu dari kerumunan orang banyak. Nggak mudik tanda sayang pada orang tua dan keluarga (dok.windhu)

Namun sayangnya, kawasan Jakarta Bogor Depok Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) saat ini jadi pusat  penyebaran  virus corona. Maka, #Janganmudikdulu merupakan langkah yang terbaik untuk melindungi diri sendiri dan keluarga tersayang.

Meski hari raya idul fitri 1441 H tidak bisa bertemu, bersalaman dan berpeluk erat saling memaafkan seperti ini, keputusan #JanganMudikDulu tetap yang terbaik. (dok.windhu)
Meski hari raya idul fitri 1441 H tidak bisa bertemu, bersalaman dan berpeluk erat saling memaafkan seperti ini, keputusan #JanganMudikDulu tetap yang terbaik. (dok.windhu)
Virus corona menyebar dan  menular kepada orang lain dengan langsung dan tidak langsung, yakni melalui droplet (percikan air liur) saat orang terinfeksi corona bersin ataupun saat droplet itu jatuh pada suatu permukaan seperti benda. Menurut WHO, cara terefektif supaya tidak terkena adalah menghindari interaksi dengan banyak orang dan berada pada sebuah kerumunan.

Mudik selalu identik dengan keramaian, bertemu dan berkumpul dengan banyak orang. Jaga jarak tidak terjadi. Mudik juga identik dengan kebersamaan dan silahturahmi. Perjalanan dari suatu daerah ke daerah lain pasti bertemu dengan beragam orang dan beragam tempat.  Bisa jadi, dalam perjalanan itu bisa terkena virus.

Bayangkan saja seandainya orang-orang yang tinggal di wilayah epicentrum penyebaran virus corona memaksa untuk mudik. Dari satu orang, maka bisa menyebar ke banyak anggota keluarganya di kampung.

Penyebaran virus corona bisa melesat ke berbagai penjuru dan mengoyak damainya kampung halaman. Pengendalian virus corona akan semakin sulit. Bukan hanya diri sendiri dan keluarga yang bisa kena, tapi negara bisa terguncang.

Tenaga kesehatan bakal kewalahan. Sarana kesehatan dan obat-obatan terbatas. Ekonomi semakin sulit dan tidak akan bertumbuh. Kerugian yang bakal ditanggung ke depannya akan semakin parah. Bisa ambyar semuanya karena tidak ada orang yang kebal virus corona.

Jadi, lebaran ini gagal mudik dong?  Tenang, bukan gagal mudik. Kita semua pasti sayang orang tua dan keluarga dekat. Ingin mereka semua baik-baik saja. Nggak ingin mereka jatuh sakit atau sampai kehilangan orang tersayang.

Lebaran Online Saja, Ya!

Untuk pertama kalinya, mari merayakan lebaran online. Melalui aplikasi yang terpasang di smartphone, mudik online bisa dilakukan. Kalau kangen sama orang tua, seperti Mbah Minto dalam Dagelan Jowo Ucup Klaten, bisa dengan saling mengirim foto

Melalui video call, bahkan bisa saling bertemu dan bercakap-cakap langsung. Walaupun tak bisa bersentuhan langsung, tetap bisa menyampaikan rindu.

Lebaran bisa tetap asyik dan menyenangkan kok. Kalau mau kasih bingkisan ke kampung halaman tinggal kirim melalui paket. Kalau mau kasih teh ha er, bisa kirim melalui layanan online perbankan. Semua sudah serba praktis sekarang. Nggak ada cara lain, lebih baik jangan mudik dulu. Orang tua dan keluarga besar di kampung halaman pasti bisa mengerti. Lewat video call, masih bisa saling memperlihatkan hidangan lebaran.

Tidak ada yang pernah menginginkan datangnya virus corona. Ini saatnya bersama-sama melawan corona. Sekarang lebaran online dulu. Jadi, baiknya memang nanti datang ketemu ibu setelah lebaran saja, ya kak. Nanti kita nyekar ke makam bapak bareng-bareng kalau semua sudah aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun