Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fintech, Kolaborasi Bank, dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

19 September 2017   18:10 Diperbarui: 19 September 2017   18:14 7142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi digital telah memunculkan banyak start up,salah satunya fintech. Perkembangan ekonomi digital menjadi bahasan dalam forum Kafe BCA VII. (sumber:BCA

Hermawan mengatakan, bank memiliki kekurangan tidak mampu memberikan produk/layanan yang mirip seperti fintech.  Di sisi lain, fintech tahu persis yang diinginkan oleh customer dan  tidak bisa dipenuhi bank. Fintech masuk dengan fitur yang lebih bagus dan menarik. Biaya yang lebih murah. Bahkan ada yang gratis.

Bank tahu harus mengisi tetapi mengalami kesulitan. Bukannya tidak mau, tapi bank sebagai perusahaan harus mengikuti regulasi. Berbeda dengan fintech yang tanpa regulasi. Tidak ada suatu hambatan dan aturan yang harus diikuti.

Fintech bisa dengan mudah dan fleksibel membentuk  suatu produk atau  fitur untuk diluncurkan. Syukur kalau bagus. Kalau tidak, ya sudah.Hari ini jelek/kurang bagus, minggu depan atau bulan depan start up bisa langsung ganti.

Bank, kalau mau ganti fitur harus ada uji kelayakan dulu, mempertimbangkan faktor keamanan, risiko, dan  izin yang harus dikantongi.  Semua ini merupakan kelemahan bank, namun menjadi kelebihan fintech.

Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology BCA Hermawan Thendean mengatakan, bank memiliki keunggulan dibandingkan fintech (dokpri)
Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology BCA Hermawan Thendean mengatakan, bank memiliki keunggulan dibandingkan fintech (dokpri)
Di balik kekurangannya menghadirkan layanan seperti fintech, bank memiliki kelebihan punya lisensi untuk memindahkan dana dari satu bank ke bank lain, rekening ke rekening lain. Fintech tidak memilikinya.

Kalapun di fintech ada layanan hampir mirip seperti itu, kata Hermawan, pasti di belakangnya ada suatu bank. Bukan fintech sendiri yang melakukannya.  Kelebihan lainnya, bank memiliki keunggulan modal yang lebih besar dengan nasabah yang sudah ada. Uangnya ada, brandnya ada, fisik gedungnya ada. Bank sudah punya pengalaman dalam hal prosedur, sistem keamanan, meningkatkan skalabiliti sistem, integriti sistemnya.

Fintech dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, ekonomi digital merupakan peluang mengakselerasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang saat ini melambat. Terlihat lesu darah dan kurang energi.

Faisal menyoroti financial Inclusion Index Indonesia, berdasarkan data World Bank yang hanya berada pada angka 36,1. Masih tertinggal dengan negara-negara lain, bahkan dengan Singapura dan Malaysia. Hal ini menunjukkan hanya 36,1 % penduduk usia dewasa di Indonesia yang terhubung ke Bank.

Masih banyak penduduk dewasa Indonesia yang belum bersentuhan dengan bank (sumber:slideFaisalbasri)
Masih banyak penduduk dewasa Indonesia yang belum bersentuhan dengan bank (sumber:slideFaisalbasri)
Penetrasi kredit ke GDP pun masih sangat rendah, Indonesia hanya 39,4%, negara lain sudah ratusan. Indonesia sebelumnya  pernah mencapai 60, 8 %. Nah ini, kalau kita nggak pakai fintech, seperti ini. Alon-alon asal kelakon," tukas Faisal.  

Derajat keterbukaan (degree of openness) perekonomian Indonesia turun terus selama 16 tahun terakhir. Padahal seluruh negara, menunjukkan perekonomiannya semakin terbuka dengan ekspor dan impor. Produk yang diekspor Indonesia saat ini semakin kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun