Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perempuan Bisa Bela Diri dengan Gunakan Benda dalam Tas!

31 Desember 2016   09:30 Diperbarui: 31 Desember 2016   11:06 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coach Eko Hendrawan memeragakan cara mengatasi pelaku tindak kejahatan atau pelecehan seksual dengan bantuan tongsis (dokpri)

Tambah ngeri jika membaca berita-berita mengenai pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan. Dengan mengetikkan kata pelecehan di mesin pencari google, segera bermunculan banyak artikel dari berbagai situs.

Semakin sesak, jika teringat kasus pemerkosaan berkelompok yang berujung kematian Yuyun, remaja asal Rejang Lebong, Bengkulu tahun 2016 ini. Kasus ini mampu menggerakkan orang untuk mengutuk perbuatan biadab dan para pelaku yang keji.

Pemaparan mengenai bela diri praktis WSDK diperagakan oleh Satto Raji sebagai pelaku dan kompasianer Yayat sebagai pemandu acara (dokpri)
Pemaparan mengenai bela diri praktis WSDK diperagakan oleh Satto Raji sebagai pelaku dan kompasianer Yayat sebagai pemandu acara (dokpri)
Namun tetap saja kasus pelecehan selalu ada. Tahun 2014, pernah terjadi kasus pelecehan seksual terhadap seorang perempuan pengguna bus Trans Jakarta di ruang genset halte Transjakarta.Pelecehan seksual terhadap perempuan juga pernah terjadi di dalam bus Transjakarta, pada tahun 2013. Kala itu, seorang pria kepergok tengah menggesekan alat kelaminnya kepada dua penumpang perempuan.

Seperti yang dikutip dari Kompas.Com,  Komnas Perempuan menyampaikan, sebanyak 16.217 jumlah kasus dapat didokumentasikan dari 232 lembaga mitra Komnas Perempuan di 34 provinsi. Kekerasan terhadap perempuan yang paling menonjol kekerasan terjadi di ranah personal.  

Catatan tahunan yang disampaikan terkait dengan hari perempuan Internasional 8 Maret 2016 itu  menunjukkan terjadi kenaikan data jenis kekerasan seksual di ranah personal dibanding tahun sebelumnya, yakni 11.207 kasus. Di ranah komunitas, terdapat 5.002 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sebanyak 1.657 kasus di antaranya jenis kekerasan seksual.

Bela Diri Pakai Apa?

Beragam pertanyaan diajukan para perempuan Ladiesiana. Mulai dari bagaimana cara melindungi diri, mengatasi rasa takut yang muncul saat ada kejahatan, memiliki postur tubuh perempuan yang lebih kecil dari laki-laki, hingga dengan alat apa perempuan bisa membela diri?

Tangan mengepal memiliki kekuatan lebih (dokpri)
Tangan mengepal memiliki kekuatan lebih (dokpri)
Wah, ternyata perempuan bisa melindungi diri dengan apa saja. Bahkan yang ada di dalam tas sekalipun. Semua yang ada di dalam tas perempuan bisa menjadi senjata bela diri perempuan ! Mulai dari kertas, tisu, pulpen, handphone, lipstik, parfum, botol minuman,  payung, sampai tongsis.

Bela diri yang diajarkan benar-benar praktis tapi bisa melumpuhkan. Jauh dari kesan yang sulit dan menakutkan. Malahan menyenangkan dan mudah bisa dilakukan asal tahu caranya. Coach Eko Hendrawan memeragakannya langsung dengan bantuan Satto Raji, yang pura-puranya menjadi pelaku kejahatan di atas panggung Mitra Terrace. Kompasianer Yayat memandu acara.

Women Self Defense Kopo Ryu (WSDK) yang diajarkan coach Eko, tidak sekedar menendang dan menangkis. Dalam WSDK, ada yang dikenal 4 P, yakni

1. Pray atau kekuatan doa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun