Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mbak Yani dan dan Kanker Leher Rahim Stadium 3 B-nya...

4 Februari 2016   11:49 Diperbarui: 22 Februari 2016   09:39 2314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbak  Yani yang semula tinggal di Tangerang, menyewa sebuah kamar kecil di sebelah rumah saya, yang ada di bilangan Slipi. Pilihan yang dirasanya tepat karena agar lebih dekat dengan rumah sakit kanker Dharmais, yang harus selalu didatanginya untuk perawatan.

 “Ternyata yang kena kanker itu banyak. Nggak cuma sama yang seumur saya saja. Ada anak-anak, remaja. Ada yang masih gadis ataupun ibu-ibu. Eh yang nenek-nenek ternyata ada juga yang kena kanker,” cerita Mbak Yani, ketika awal datang ke RS Dharmais.

Ya, perempuan manapun bisa terkena kanker serviks.Artis Julia Perez pun mengalaminya. Begitu juga Ria Irawan. Walaupun begitu, menjadi salah satu penderita Kanker Serviks, sama sekali di luar dugaannya. Seakan terjadi begitu saja meski sebenarnya terjadi perlahan. Ada rasa takut untuk mengetahui dan menyadarinya bahwa benar-benar menderita kanker, penyakit yang dianggapnya sangat menakutkan dan akan membawanya  pada kematian.

Rasa nyeri yang terkadang datang di bagian perut sudah mulai dirasakan tahun lalu diabaikannya. Banyak aktivitas yang harus dilakukannya. Kecurigaannya menderita suatu penyakit dan adanya ketidakwajaran  mulai disadarinya pada  saat bulan puasa tahun lalu. Tepat di saat keinginannya untuk sebaik-baiknya  melaksanakan ibadah yang hanya setahun sekali.   

Mbak Yani mengalami rutinitas datang bulan (haid) yang tidak biasa. Kali ini darah menstruasi yang umumnya pada perempuan  paling lama hanya 7 hari, tidak kunjung berhenti. Perempuan itu mengalami haid selama hampir satu bulan. “Saya bingung kok menstruasi nggak selesai-selesai. Nggak berhenti-berhenti. Kenapa, ya?”   

Rasa takut sempat mengantarnya untuk berobat alternatif. Rasa ngeri harus menjalani rangkaian pengobatan yang akan menguras begitu banyak uang membuat langkah mbak Yani berat.

Namun, rasa nyeri hebat yang selalu dirasakannya di  bagian perut dan pendarahan tak kunjung berhenti memaksanya untuk memberanikan diri datang ke rumah sakit. Tidak disangka, mbak Yani langsung menerima kenyataan telah mengidap Kanker Serviks stadium 3 B.  

Untuk meminimalkan biaya pengobatan, digunakannya BPJS untuk rangkaian pengobatan termasuk tranfusi yang dijalanya. Diakrabinya antrian dan upaya satu tindakan satu hari dari layanan kesehatan yang diberikan dengan penuh syukur.

Meski demikian, nafsu makannya semakin berkurang. Terkadang, hanya memilih untuk sekedar minum jus Alpukat atau teh manis saja. Mual yang selalu datang. Nyeri hebat  yang menyerang. Bagian perut yang terasa penuh dan panas ketika dipegang. Haid yang tak kunjung usai dan rasa sering ingin buang air kecil.

Sisi positifnya, mbak Yani semakin mendekatkan diri kepada Allah. Setiap kali mendengar adzan shalat lima waktu berbunyi, perempuan ini bergegas segera menunaikan ibadah. Alasannya, agar bisa tenang saat Allah memanggilnya sewaktu-waktu.

Mbak Yani adalah seperti umumnya perempuan kebanyakan di Indonesia, yang kurang memiliki pengetahuan mengenai gejala kanker. Pap Smear ataupun deteksi dini merupakan suatu hal yang terlewatkan. Rutinitas hidup sehari-hari membuat hal ini terlewatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun