Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Merindukan Suasana Lebaran

20 Mei 2020   19:48 Diperbarui: 20 Mei 2020   19:45 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sejak awal Maret 2020 COVID-19 menginfeksi warga Depok dan masyarakat di belahan bumi Indonesia bahkan dunia hingga saat ini tentu saja memberikan dampak. Mulai dari sector ekonomi, kesehatan.

Hari ini merupakan 27 Ramadhan 1421 H. Aku teringat, malam 27 Ramadhan setahun lalu aku berada di Mesjid Raya, Kota Makassar bersama jamaah lainnya sedang melaksanakan rangkaian salat malam, esok hari udah mulai disibukkan dengan persiapan menyambut 1 Syawal.

Empat hari menjelang lebaran atau hari raya Idul Fitri, eforia penyambutannya mulai terasa. Mulai dari teman yang kantor yang kembali ke Ibukota, masyarakat sekitar sini yang sudah mulai membuat kue-kue khas lebaran.

Yupz, idul fitri yang tentu saja identic dengan pulang kampung, tentu akan berbeda tahun ini. Tujuan pulang kampungku adalah Kota Makassar. Kota Makassar yang dari kota Bau-Bau hanya memerlukan 1 jam perjalanan via udara. 

Beberapa teman kantor menanyakan apakah aku akan pulang kampung. Dengan tegas aku menjawab " tidak". 

Kemudian mereka menambahi, bahwa aku tidak memiliki rasa kangen kepada keluarga. Padahal dia tidak tahu, bahwa keluarga besarku melarang aku balik ke Makassar. 

Alasannya yakni pertama mengikuti anjuran pemerintah dan propinsi Sul-Sel telah masuk "RED ZONE". Dan juga Bagiku ini bukan pertama kalinya aku tidak pulang ke Makassar karena lebaran, tahun 2015, 2016 dan 2017. 

Tiga tahun berturut-turut aku tidak pulang Makassar karena aku lebih memilih melakukan perjalanan. Tahun 2016 aku mengunjungi Manokwari dan tahun 2017 aku mengeksplore keindahan kota Ternate.

Berdasarkan laporan media harian COVID-19 Tanggal 19 Mei 2020 Pukul 12.00 jumlah kasus untuk propinsi Sulawesi Selatan yakni 1064 kasus (sumber data : kementrian kesehatan RI) Kota Makassar juga telah menerapkan PSBB.

Belum lagi akses transportasi via udara BauBau -- Makassar tidak ada, seorang teman kantor untuk ke Jakarta. Dari BauBau-kendari via laut kemudian dari Kendari -- Jakarta by pesawat. Terakhir ketika aku ke berada di Makassar aku harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Aku sungguh yakin tidak bisa melakukannya, dan tentu saja kembali ke Buton tetap harus mengisolasi lagi selama 14 hari.

Kawanku yang seorang dokter pun menyarankanku untuk tidak pulang kampung. Mari kita bijak dan tidak egois dengan tidak balik ke kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun