Mohon tunggu...
Rian To
Rian To Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra

Menulis sama saja membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Indonesia Generasi Milenial

14 April 2021   14:30 Diperbarui: 14 April 2021   14:35 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Telah kita ketahui bahwa generasi milenial atau generasi langgas telah melahirkan banyak bahasa-bahasa baru di Eranya berbeda dengan generasi sebelumnya,sebut saja yang mereka ciptakan yaitu bahasa gaul atau keren,yang banyak bermunculan di generasi langgas ini. Seperti contoh kata "santuy" yang mengandung arti aslinya yaitu "santai" hanya saja memakai bahasa yang lebih keren dan modern  supaya tidak monoton dalam berdialog sehari-hari dengan teman sebayanya. Walaupun bahasa "santuy" ini tidak baku namun tidak masalah ketika dipergunakanya di kehidupan sehari-hari terkecuali ketika acara formal tidak untuk dipergunakan namun tetap menggunakan bahasa yang baik dan baku. Di KKBI (kamus besar bahasa indonesia)  kata santuy memang tidak terdaftar namun pengertian dari santai yaitu "bebas dari rasa ketegangan ;dalam keadaan tenang dan senggang".

Pada generasi milenial/langgas di lihat dari buku Yoris Sebastian yang berjudul "generasi langgas milenial di indonesia" disebutkan bahwa generasi ini antara lain lahir pada tahun 1980-2000 mereka yang lahir di tahun itu disebut generasi milenial. Generasi ini dikenal dengan generasi yang ingin cepat tapi tidak instan disebut juga generasi copas. Cepat disini diartikan sebagaimana bahasa-bahasa baru yang mereka gunakan dalam berdialog sehari-harinya dengan menggunakan bahasa singkat supaya cepat seperti contoh  "Gercep" kata ini sebenarnya singkatan dari "gerak cepat" namun di ubah oleh generasi milenial dengan sebutan gercep.

Generasi ini juga disebut generasi copas, copas disini maksudnya mengubah bahasa yang sudah ada namun di plesetkan dengan kata yang menurut generasi ini keren dan lebih modern seperti contoh "sabi" padahal kata ini cuma dibalik,kata aslinya yaitu "Bisa". Dan masih banyak lagi kata-kata gaul lainya yang sudah muncul dan di gunakan di generasi milenial. Jadi kita sebagai generasi milenial lebih mencari tahu kata-kata yang dipergunakan di zaman milenial ini supaya tidak kudet dalam artian tidak mengerti dengan pembicaraan dengan anak milenial, tentu yang mereka ciptakan itu ada unsur baik dan buruknya, mungkin baiknya bagi mereka yang ingin selalu tampil keren sehingga  penampilan kerenya terbabtu oleh bahasa-bahasa yang gaul dan keren,adapun unsur buruknya yaitu mereka yang selalu mempergunakan bahasa keren setiap harinya  sehingga menyebabkan kurangnya pengetahuan terhadap bahasa-bahasa yang baku dan baik.

Sumber dari: 

-KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

-buku Yoris Sebastian "generasi langgas milenial di indonesia"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun