Mohon tunggu...
Rianto Harpendi
Rianto Harpendi Mohon Tunggu... Insinyur - Universe

Dum spiro, spero

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mewujudkan Pembangunan Inklusif

26 Februari 2022   06:33 Diperbarui: 26 Februari 2022   09:41 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukang rongsokan tengah istirahat di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (22/4/2020). Di tengah pandemi Covid-19 dalam situasi yang sangat berat, pemerintah mengumumkan akan terjadi peningkatan jumlah angka kemiskinan hingga 3,78 juta orang (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Anak dari keluarga miskin tetap akan kesulitan mendapatkan pendidikan yang bagus bila orang tua mereka tidak memiliki penghasilan yang cukup. Kecuali, pendidikan bermutu itu gratis dan merata serta anak atau orang tuanya memiliki previlise.

Masalahnya adalah apakah pendidikan di Indonesia sudah berkualitas? Apakah pemerintah bersedia memberikan pendidikan bermutu secara gratis bagi semua anak, khususnya dari keluarga miskin dan rentan? Apakah semua anak memiliki previlise?

Implementasi pendapatan dasar juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Penelitian yang dilakukan Sonya V. 

Troller-Renfree (2021) di Amerika Serikat menunjukkan, bantuan tunai kepada ibu dari keluarga miskin untuk tahun pertama kehidupan bayinya dapat meningkatkan kemampuan otak bayi mereka; kemampuan kognitif bayi meningkat.

Pendapatan dasar dalam bentuk bantuan tunai memungkinkan kelompok miskin dan rentan membeli makanan bergizi yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Artinya, pendapatan dasar yang diberikan negara dengan jumlah yang wajar bisa meningkatkan kapabilitas masyarakat miskin dan rentan.

Studi yang dilakukan SMERU Research Institue tahun 2020 juga menunjukkan, pendapatan dasar ataupun bantuan langsung tunai (BLT) efektif mengurangi kemiskinan, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat miskin dan pencapaian pendidikan.

Meskipun pendapatan dasar -- dengan berbagai bentuk dan istilah – memberikan banyak manfaat, penerapannya tidak gampang. Selain membutuhkan data kependudukan yang transparan dan akuntabel, beban keuangan negara juga akan bertambah.

Agar pendapatan dasar efektif dan bermanfaat, dengan jumlah penduduk miskin dan rentan tinggi, anggaran yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Keberhasilan program pendapatan dasar juga bergantung pada birokrasi dan perilaku pejabat atau birokrat. Dibutuhkan birokrasi yang transparan dan pejabat yang berintegritas agar anggaran untuk pendapatan dasar tidak disalahgunakan.

Tantangan lain yang juga menentukan keberhasilan implementasi pendapatan dasar adalah perilaku dan mindset masyarakat miskin dan rentan. 

Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) tahun 2021 yang lalu melaporkan, keluarga miskin perokok di Indonesia menjadikan rokok sebagai kebutuhan dasar yang setara dengan kebutuhan pokok.

Setelah beras, rokok merupakan pengeluaran terbesar keluarga miskin. Kesadaran sebagian besar keluarga miskin di Indonesia akan pentingnya pemenuhan gizi masih rendah. Bayangkan, jika pendapatan dasar berupa BLT yang diterima keluarga miskin perokok sebagian besar digunakan untuk rokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun