Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abadi

2 November 2021   21:43 Diperbarui: 2 November 2021   21:45 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : wallpaperbetter

Meski kemarin dulu kita berpetualang. Kau tertawan di kanan dan aku berurai sedih di kiri. Namun malam ini kanan-kiri kulihat banyak pohon cemara.

Dan percayalah, pagi esok kuhanya ingin naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali. Agar jatuh cinta tidak lagi merasakan takut, dari jatuh berkali-kali.

Seperti janji-janji yang menidurkanmu sepanjang perjalanan, meninabobokan. Cukuplah puas bermain-main dalam buaian
kanan dan kembali bersemangat pulang.

"Cinta tidak pernah mengerti letih, dan kehilangan tidak perlu dicatat setiap hari bukan?"

Malam ini aku tak ingin menghitung untung rugi dari perpisahan. Karena satu keuntungan telah kutanam di puncak gunung dan abadi. Adalah kamu.

Bandung, 02 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun